TELUK KUANTAN, GORIAU.COM - Niat hati ingin mengumpulkan rupiah di Kota Teluk Kuantan selama Pacu Jalur, Isral alias Siis (21) warga Simpang Kapau Kabupaten Agam Bukit Tinggi, Sumatera Barat harus meregang nyawa. Ia terlibat dalam perkelahian sesama pengamen dan tewas setelah sebilah pisau menusuk tepat di rusuk sebelah kiri.

Peristiwa itu bermula ketika Irsal alias Siis bersama temannya Apri dan Raju yang sama-sama pengamen asal Bukit Tinggi sedang minum tuak di seputaran Taman Jalur, sekitar pukul 22.00 Wib, Sabtu (23/8/2014). Satu jam kemudian, datang tiga orang pengamen lagi yang berasal dari Solok dan ikut minum tuak.

Tak lama kemudian, tiba-tiba Jimi dan Bayu berasal dari Solok berkelahi. Melihat perkelahian itu, Apri dan Siis mencoba menengahi. Usaha Siis dan Apri berhasil hingga tidak ada lagi keributan dan semuanya tidur di sekitar Taman Jalur.

Sementara, Siis tidur di warung Nelwati (27) warga Tangah Sawah Bukit Tinggi yang berada di sekitar Taman Jalur.

Menurut keterangan Nelwati kepada polisi, cekcok antar sesama pengamen asal Sumbar ini kembali terjadi pada Minggu (24/8/2014) sekitar pukul 06.00 Wib. Bastian yang berasal dari Solok mendatangi Siis yang sedang minum di kedai Nelwati.

"Orang Solok yang duluan datang ke Teluk Kuantan dan kalian jangan ngamen disini," ujar Nelwati menirukan perkataan Bastian saat beri keterangan sebagai saksi di Polsek Kuantan Tengah.

Mendengar ucapan itu, lanjut Nelwati, Siis dan Bastian terlibat dalam perkelahian. Kemudian, temannya Siis bernama Apri mencoba melerai. Apri langsung mengarahkan tinju ke mulut Bastian.

Mendapat pukulan itu, Bastian pergi dan mengancam akan kembali. "Tunggu kalian disini," ancam Bastian.

Berselang 15 menit kemudian, Bastian bersama dua rekannya datang dan langsung menusuk Siis. Tusukan itu bersarang tepat di rusuk sebelah kirinya. Akibatnya, Siis langsung meninggal dunia di TKP.

Sementara itu, saksi lain Desmawati menuturkan usai kena tusuk, Siis seperti orang bercanda dan oleng. "Jangan bercanda, nanti anakku terinjak. 'Manga' Iis?" kata saksi.

"Anak Solok, bu. Allahu Akbar," kata Desmawati menirukan ucapan Siis sebelum roboh.

Sementara itu, Kapolres Kuansing AKBP Bayuaji Irawan melalui Kasubag Humas, Ipda Musabi saat dikonfirmasi GoRiau.com membenarkan peristiwa tersebut.

"Benar, ada peristiwa penikaman dan tersangka melarikan diri," ujar Musabi. Dari keterangan saksi, Bastian merupakan residivis empat bulan yang lalu dengan ciri-ciri dua gigi atas ompong.(san)