RENGAT, GORIAU.COM - Kanker leher rahim atau serviks menjadi salah satu jenis penyakit di Indonesia yang paling banyak menyebabkan kematian pada kaum perempuan (Ibu). Namun, kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit yang membahayakan tersebut masih tergolong rendah. Servik atau kanker leher rahim merupakan salah satu jenis penyakit yang berbahaya dan mematikan.

"Maka, untuk menekan angka kematian kaum ibu di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), khusunya pada 18 desa yang berada dibawah naungan UPT Puskesmas Pekan Heran, saat ini kita tengah melakukan pendeteksian dini guna mencegah kanker servik tersebut", ujar Kepala UPT Puskesmas Pekan Heran Voni Sumanti, S.Km kepada GoRiau.Com, Selasa (1/9/2015) di kantornya.

Metode yang dipakai adalah, Inspeksi Visual Asam asetat (IVA). Dengan metode ini, pendeteksian serviks lebih mudah dan bisa dilihat dengan mata telanjang. Hanya dengan mengoleskan asam asetat 3-5 persen pada bagian serviks, hasinya sudah dapat diketahui dalam waktu 20 detik, sebut Voni.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/01092015/2jpg-2956.jpgSebelum diperksa, tim kesehatan terlebih dahulu mensosialisasikan kegiatan pendeteksian dini serviks kepada masyarakat, khusunya kaum perempuan."Setelah dioles asam asetat, jika leher rahim atau serviks yang normal akan bewarna merah homogen, sementara yang tidak normal (displai) warnanya akan berbentuk bercak putih", terangnya.

Masih kata KUPT Puskesmas Pekan Heran itu, kegiatan ini merupakan tindak lanjut perencanaan program nasional pencegahan dan deteksi dini kanker pada perempuan. Sedangkan pencanangannya telah dilakukan secara nasional pada 21 April 2015 lalu berbarengan dengan hari Kartini. Untuk Inhu dilakukan di Kecamatan Rengat.

Sedangkan untuk pelaksanaannya, UPT Puskesmas Pekan Heran menjalin kerjasama dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) ranting Pekan Heran. Sementara untuk tenaga kesehatan yang melakukan deteksi serviks tersebut, Puskesmas Pekan Heran memiliki 3 orang tenaga medis yang sudah mengikuti pelatihan IVA, yakni dr Lina Y Kiram, Ida Ruspianti S.St dan Hj N. Enting Barokah A.Md Keb, tutur Voni menerangkan.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/01092015/3jpg-2955.jpg

KUPT Puskesmas Pekan Heran bersama tim kesehatan saat melakukan pemeriksaan pasien.

Sejauh ini, sudah 142 orang kaum ibu dari 4 desa di Kecamatan Rengat Barat yang telah dideteksi serviks mereka, yaitu di Desa Sungai Baung, Tani Makmur, Pematang Jaya dan Sungai Dau, hasilnya masih normal.

"Dengan demikian, kita menghimbau kepada masyarakat yang ingin mendeteksi serviks, silahkan datang langsung ke Puskesmas Pekan Heran atau hubungi tenaga medis kita Desi Susanti S.St selaku Bidan Koordinator, sedangkan pendeteksian yang kita lakukan tidak dipungut biaya apaun alias gratis. Ayo periksa, karena mencegah lebih baik dari pada mengobati,'' pungkas Voni. (jef)