PEKANBARU, GORIAU.COM - Tahun baru 2014 memberikan kesan yang spesial bagi petani dan pengusaha subsektor perkebunan kelapa sawit. Bagaimana tidak, pada hari terakhir tahun 2013, Selasa (31/12/2013), komoditas kelapa sawit memberikan kado terindah dengan kenaikan harga. Walaupun kenaikan harga itu tidak terlalu signifikan, namun cukup berarti untuk menumbuhkan kepercayaan diri para pekebun untuk lebih bersemangat dalam mengelola usaha perkebunannya. Indikasi kenaikan harga telah nampak di akhir-akhir tahun dengan kenaikan hingga mencapai Rp 1.963/kg.

Hal itu terungkap pada rapat Tim Penetapan Harga TBS Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Selasa (31/12/2013) yang diadakan di Aula kantor Disbun Riau. Rapat yang dipimpin oleh Ketua Tim Penetapan Harga, Ir Ferry HC Ernaputra yang juga Kabid P2HP Disbun Riau memutuskan bahwa kelapa sawit periode 1 - 7 Januari 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp 11,23/kg. Dengan rincian Kelapa sawit umur 3 tahun sebesar Rp 1.396.22/kg, umur 4 tahun sebesar Rp 1.559,58/kg, umur 5 tahun sebesar Rp 1.669,05/kg, umur 6 tahun sebesar Rp 1.717,75/kg, umur 7 tahun sebesar Rp 1.783,43/kg, umur 8 tahun sebesar Rp 1.839,01/kg, umur 9 tahun sebesar Rp 1.897,82/kg, dan umur 10 tahun keatas sebesar Rp 1.950,93/kg. Sedangkan untuk Harga CPO adalah Rp 8.751,71/kg dan juga harga Kernel Rp. 5.537,80/kg.

Kepala Dinas Perkebunan, Drs Zulher MS, saat dihubungi setelah rapat tersebut menyebutkan bahwa kenaikan harga ini memberi arti sendiri bagi pekebun, pengusaha dan juga pemerintah. Dia menilai bahwa kelapa sawit telah menjadi sektor yang menjanjikan, kenaikan harga maupun penurunan harga terkendali dengan baik. Tentu itu katanya, menandakan baik suplai bahan baku CPO dan turunannya dari dalam negeri dan juga permintaan pasar dari luar negeri sangat stabil dan tidak mengalami kendala apapun.

''Semoga kenaikan harga ini kado terindah bagi seluruh pihak yang bergerak di subsektor perkebunan. Dan kami yakin semangat petani dan pengusaha untuk mengelola usaha perkebunan kelapa sawitnya akan lebih termotivasi pada tahun-tahun selanjutnya,'' ujar optimis Zulher. (rls)