BENGKALIS, GORIAU.COM - Waduh, luar biasa keprihatinan yang harus diterima dunia pendidikan di Duri Bengkalis, Riau. Seperti yang dialami Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 8 Duri yang ternyata sudah tiga tahun menumpang di bangunan Sekolah Dasar (SD) Anggur Merah Duri. Sekolah menengah di kecamatan penghasil minyak terbesar di Indonesia itu, terpaksa menumpang karena tidak memiliki fasilitas yang memadai.

“Ini sangat ironis dan harus menjadi perhatian. Sudah beberapa tahun belakangan, siswa di SMAN 8 tersebut, terpaksa harus menumpang belajar di sekolah lain, karena ketiadaan fasilitas belajar mengajar yang memadai. Pemkab Bengkalis, khususnya Dinas Pendidikan harus pro aktif menyikapi persoalan ini,” ujar anggota Komisi IV DPRD Bengkalis yang membidangi pendidikan, Rismayeni kepada wartawan usai pengesahan RAPBD di Kantor DPRD Bengkalis, Rabu (20/2/2013) malam.

Disampaikan politisi Partai Demokrat ini, karena siswa-siswi SMAN 8 menumpang belajar, materi pembelajaran jadi tidak maksimal. Hal itu dikarenakan para siswa harus belajar sore hari, menunggu siswa SD disekolah bersangkutan selesai belajar terlebih dahulu, baru dilakukan kegiatan belajar mengajar ditingkat SLTA tersebut.

Hingga saat ini belum ada langkah dari stake holder terkait untuk membangun saran belajar mengajar yang layak untuk siswa SMAN 8 Duri. Ia meminta pada tahun anggaran berikutnya, dialokasikan dana untuk pembangunan sarana fisik sekolah tersebut sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan sesuai harapan.

“Padahal SMAN 8 Duri itu telah menghasilkan lulusan. Artinya sudah tiga tahun sekolah tersebut tidak memiliki bangunan, dan ini perlu menjadi catatan bagi pihak terkait supaya memprioritaskan pembangunan sekolah untuk SMAN 8,” ujar mantan guru di Duri ini.

Pada tahun 2013 ini tambah Rismayeni, total alokasi APBD untuk sektor pendidikan mencapai Rp 950 miliar atau sekitar 20 persen dari total APBD Bengkalis 2013. Hal itu sejalan dengan amanat Undang-Undang tentang Pendidikan Nasional. (jfk)