BENGKALIS, GORIAU.COM - Sejumlah anggota DPRD Bengkalis ngotot tidak mau mundur, masih tetap ngantor dan menerima hak-haknya sebagai anggota dewan meski telah mengajukan surat pengunduran diri karena nyalon lagi sebagai anggota dewan dari partai lain atau loncat partai.

''Itu aneh dan tidak beretika namanya. Dia sendiri sudah membuat atau mengajukan surat pengunduran diri sebagai anggota DPRD karena mencalonkan kembali dari partai lain. Kok masih berani masuk kantor dan menerima gaji serta menggunakan fasilitas yang bukan menjadi hak-haknya'' kritik tokoh masyarakat Bengkalis, H Effendi Buntat menyikapi keengganan sejumlah anggota DPRD Bengkalis mundur karena nyacaleg loncat partai, Minggu (21/7).

Buntat mengimbau kepada anggota DPRD yang mencalonkan kembali loncat partai, hendaknya bersikap ksatria, mundur dan tidak menerima lagi apa yang bukan menjadi haknya. Kalau tidak sanggup, tidak usah maju mencalonkan kembali. Selesaikan saja sisa jabatan hingga tahun 2014.

''Anggota DPRD sebagai publik figur harus memberikan contoh yang baik kepada masyarakat. Masak kita sendiri yang sudah membuat surat pernyataan mundur, tapi masih ngantor juga, menerima gaji dan fasilitas lainnya,'' tegas Buntat.

Untuk itu Buntat juga meminta kepada pimpinan DPRD dan sekretaris dewan untuk bersikap tegas dengan segera memproses surat pengunduran para anggota dewan yang maju loncat partai tersebut kepada Gubernur Riau untuk dikeluarkan SK pemberhentiannya. Kemudian kepada partai politik yang bersangkutan, hendaknya segera menunjuk pengganti antar waktu (PAW) sehingga tidak terjadi kekosongan di DPRD.

Di DPRD Bengkalis ada sejumlah anggota DPRD Bengkalis yang pindah parpol karena mencalonkan kembali pada pemilu legislatif tahun 2014 nanti, antara lain Hendri HS sebelumnya dari Partai Buruh bersama Revolaysa (Partai Hanura) dan Abdul Rahman Jantan (PBB), dimana ketiganya hijrah ke Partai Golkar. Salfian Daliandi (PBR) dan Abdul Kadir (Partai Barnas) pindah ke Partai Amanat Nasional (PAN). Kemudian dua politisi PDS James R Rumajar serta Daud Gultom bergabung dengan Partai Gerindra. Kemudian Sofyan (PPNUI) dan Dani Purba (Partai Patriot) bergabung dengan PDI Perjuangan(jfk).