SELATPANJANG, GORIAU.COM - Eksperesi kaget ditunjukkan 3 pasangan muda mudi yang terjaring razia Satpol PP Kepulauan Meranti, Jumat (9/4/2015) malam. Alasan ketiga pasangan inipun sangat menggelitik hati (lucu, red).


Sebut saja pasangan bunga dan kumbang. Keduanya kedapatan sedang makan berdua di dalam kamar Trio Hotel Selatpanjang. Saat petugas meminta identitas, mereka tidak bisa memberikan bukti surat sah nikah. Kedua pasangan ini berdalih hanya makan bersama di dalam kamar hotel.
Kumbang yang merupakan oknum guru di Sokop Rangsang Pesisir mengaku hendak kuliah Sabtu (5/9/2015) pagi di Selatpanjang. Sedangkan Bunga datang ke hotel tempat Kumbang menginap karena ingin meminjamkan kendaraan bermotornya saja. "Kami sudah tunangan. Dia mau pakai honda (sepeda motor, red) saya. Kebetulan tadi malam bawa makanan, jadi kami makan berdua," kata gadis berjilbab asal Desa Insit Kecamatan Tebingtinggi Barat itu.
Keduanya dibawa pulang setelah penanggungjawab yang juga merupakan Dosen tempat Kumbang kuliah datang dan menandatangani surat perjanjian.
Di kamar berbeda, juga ditemukan pasangan Sis dan Ar. Sis yang merupakan perempuan asal Kulim Pekanbaru mengaku sudah menikah dengan Ar. Hanya saja, buku nikah tinggal di Pekanbaru.
Petugas yang melihat ada gelagat mencurigakan langsung membawa keduanya ke Kantor Satpol PP Jalan Merdeka Selatpanjang. Setelah diintrogasi, keduanya mengaku tidak ada hubungan sah menikah. Mereka hanya pacaran dan sedang memadukan kasih.
Keduanya dilepaskan setelah bos Ar datang bertanggungjawab dan menandatangani berkas pernyataan.
Pasangan ketiga adalah Ci dan WS. Ci merupakan perempuan asal Tanjungkatung. Sedangkan WS merupakan laki-laki dari Tanjungkulim, Merbau. WS mengaku dirinya baru saja dijemput Ci, dan Ci mengaku akan pulang setelah mengantar WS ke penginapan Trio Hotel.
Namun, keduanya tidak dapat menjawab secara jelas ketiga Satpol PP menanyakan perihal hubungan dan mengapa sampai berduaan di dalam Trio Hotel itu.
Kakan Satpol PP Meranti Janefi Meza melalui Kasi Perundang-undangan Wira Guspian meminta pihak keluarga untuk datang menjemput. Lagi-lagi Ci memberikan alasan aneh. Ci mengaku tidak menyimpan nomor hape keluarganya.
Kata Ci, dia mempunyai 4 saudara. Hanya saja dia tidak punya nomor hape saudaranya, termasuk nomor hape orang tuanya sendiri.
Setelah beberapa jam di Kantor Satpol PP, akhirnya Ci memberitahu bahwa ada teman yang juga saudaranya di Selatpanjang. Setelah diberikan alamat lengkap dan nomor hape, Satpol PP berhasil membawa teman Ci itu, dan membawa Ci pulang.
Namun, sebelum pulang, ketiga pasangan itu diingatkan untuk tidak mengulangi perbuatan yang memalukan.(zal)