SELATPANJANG, GORIAU.COM - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti serius dalam menangani masalah anak dan perempuan. Hal itu mulai diwujudkan setelah mekar tahun 2009 serta pengajuan SOTK Kantor Pemberdayaan Perempuan tahun 2012.

Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan MSi, dalam beberapa kali pertemuan menyampaikan Kabupaten termuda se Riau itu akan memaksimalkan penanganan masalah anak di Kota Sagu. Namun demikian, Pemkab juga berharap kepedulian orang tua juga dapat ditingkatkan.

"Bagaimanapun, orang tua menjadi orang yang bertanggungjawab paling besar terhadap anak," kata H Irwan.

Kata H Irwan pula, pemicu kekerasan terhadap anak terjadi bisa dari apa saja dan dari mana saja. Tak terkecuali himpitan ekonomi yang mendera masyarakat itu sendiri. Artinya semua itu berawal dari dalam keluarga. "Ayah menjadi kunci utama, sebab di dalam keluarga seorang ayah merupakan Kepala Keluarganya," tambah H Irwan.

H Irwan juga mengatakan, anak menjadi sangat spesial pada zaman sekarang. Sebab, anak menjadi generasi berikutnya untuk melanjutkan kehidupan masa mendatang. Oleh sebab itu jika salah dalam mendidik anak, cerita masa mendatang akan bercerita lain. "Kita merasa prihatin dengan kondisi saat ini. Anak-anak kita butuh perhatian yang lebih besar. Oleh karena itu, pembinaan terhadap anak perlu kita lakukan secara bersama," ungkap orang nomor satu di Kepulauan Meranti itu.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/04072015/merantiper-2686.jpgMeranti peringati hari anak dengan meriah, beri kebebasan anak-anak untuk berkreasi.Menurutnya upaya bersama itu bisa dilakukan dengan berbagai cara dan dengan program apa saja. Bisa dengan program penyuluhan, dan melalui berbagai kegiatan. Irwan mengharapkan juga berbagai pihak dapat lebih peduli terhadap nasib-anak-anak di Kepulauan Meranti. Karena bagaimanapun anak-anak menjadi estafet atau penerus dalam melanjutkan kehidupan masa depan. "Jadi jika tidak dipersiapkan dengan baik maka dikhawatirkan kualitas masa depan, khususnya di daerah Kepulauan Meranti belum tentu lebih baik dari saat ini. Kita berharap yang akan memimpin didaerah ini adalah anak-anak Kepulauan Meranti sendiri. Sehingga tidak menjadi penonton dirumah sendiri," katanya pula.

Untuk itu, dalam menyiapkan generasi Kepulauan Meranti yang lebih baik, perlu dilakukan perhatian yang lebih besar kepada generasi-generasi saat ini. Sehingga anak-anak Kepulauan Meranti bisa lebih baik dan bersaing dengan anak-anak dari daerah lainnya.

Guna memaksimalkan penanganan masalah anak, Meranti juga telah membentuk forum anak. Forum anak ini diharapkan mampu membantu memecahkan masalah anak, sebab anak akan lebih terbuka menceritakan masalah dengan orang seusianya. Jadi, ketika keterbukaan telah ada antara anak, maka akan mudah dalam mencari jalan keluar.

Pada saat pengukuhan itu pula, Meranti juga mendatangkan Asisten Deputi Partisipasi Anak Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Darmawan. Darmawan mengatkan, perhatian kepada anak mutlak harus diberikan sangat besar. Bahkan saat ini terdapat hak anak yang wajib dipenuhi oleh orang tua. Sehingga diharapkan para anak dan wanita tidak melakukan tindakan kejahatan dan tindakan yang menyimpang.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/04072015/saatpemben-2685.jpgSaat pembentukan forum anak di Kepulauan Meranti.Meski begitu penanganan terhadap anak dan wanita tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, tapi seluruh pihak. Bahkan lingkungan sekitar dan orang tua menjadi pihak yang paling bertanggung jawab. "Ini menjadi tanggung jawab kita bersama. Sehingga generasi bisa terselematkan," ungkap Darmawan.

Menurutnya upaya perlindungan terhadap anak juga dilakukan dengan ketegasan hukumnya. Sebab anak-anak dibawah umur 12 tahun tidak boleh di sel, jika melakukan tindak pidana. Saat melihat fasilitas penanganan anak dan wanita di Polres Kepulauan Meranti, Darmawan menilai sudah sangat baik. Sebab selain telah memiliki Unit PPA, juga sudah memiliki sel khusus bagi anak dan perempuan.

"Penanganan hukum si Polres sudah baik. Kita sudah melihat sudah ada unit PPA, dan sudah ada sel khusus bagi anak dan wanitanya. Ini sudah memenuhi standar," katanya.

Sementara itu Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Zahwani Pandra Arsyad SH MSi menyebutkan bahwa dibuatnya sel khusus bagi anak dan perempuan untuk menjawab cukup tingginya penanganan kasus yang melibatkan anak dan perempuan. "Pada tahun 2014 lalu sebanyak 14 kasus penanganan kasus terhadap anak dan wanita. Tahun ini (2015) ada beberapa kasus yang juga menyangkut anak dan perempuan," sebutnya.

Maka dari itu pihak Polres yang sudah membuat sel khusus bagi anak dan perempuan. "Kita akan berupaya nantinya bagaimana bukan memenjarakan orang, tapi bagaimana orang tersebut mendapatkan informasi," ujarnya. (zal)