SELATPANJANG, GORIAU.COM - Pratu Rudi Haryono (27), Warga Gang Abadi Desa Alahair Selatpanjang Kepulauan Meranti rupanya sudah menjadi yatim piatu sejak usianya 3 bulan. Waktu masih dalam kandungan, ayahnya Suparno (Alm) meninggal dunia dan saat masih menyusui pada usia 3 bulan ibunya Harti meninggal dunia.


Kisah pilu itu sebagaimana diungkapkan Masgiatun, bibik korban ketika ditemui di kediaman Jalan Gang Abadi tanggal 1 Juli 2015. Misgiatun mengatakan, Ia merupakan pengasuh Rudi dari kecil hingga besar.
Kata Misgiatun, Rudi merupakan anak bungsu dari bersaudara dari pasangan Almh Harti dan Alm Suparno. Ia sudah sejak dalam kandungan ditinggal mati oleh ayahnya kemudian sempat diasuh oleh ibunya, ketika berumur tiga bulan ibunya meninggal
"Ia juga sempat diasuh oleh kakeknya dan  ketika kakeknya meninggal pula, dia kami asuh sampai dewasa," ujar Misgiatun sambil menangis.
Misgiatun mengungkapkan, terakhir menghubungi keponakannya itu pada, Senin malam, dua pekan sebelum puasa "Terakhir kontak dua minggu yang lalu. Dia mengatakan 'Aku garep ditugasken Nang Tanjung Pinang'. Selepas itu dia tidak menghubungi saya lagi," ujar Misgiatun terbata-bata.
Misgiatun mengaku terakhir kali bertemu dengan keponakannya saat awal idul fitri tahun lalu. bahkan ia, dan suaminya sempat berencana ingin bertemu dengan Rudi.
"Saya tidak memiliki firasat apa-apa. Sebagai penerbang, dia pernah bilang,  hidup dan mati di tangan Allah, jadi paman dan bibi tidak usah khawatirkan saya," katanya, sambil menyeka air mata.
Sekedar informasi, Pratu Rudi Haryono warga Gang Abadi Alahair Selatpanjang Kabupaten Kepulauan Meranti, itu menjadi korban jatuhnya Pesawat Hercules jenis C - 130 dengan nomor A1310  dikabarkan jatuh di perumahan penduduk Jalan Jamin Ginting, Padang Bulan, Medan, Selasa (30/6/2015) siang.(zal)