SELATPANJANG, GORIAU.COM - Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kepulauan Meranti, Jumat (4/9/2015) meninjau Jalan Karya Utama Selatpanjang. Pasalnya, jalan itu sempat ditanami pohon pisang oleh warga setempat karena protes jalan itu tak kunjung diperbaiki.


Pantauan di Jalan Karya Utama, memang jalan itu terlihat pecah-pecah dan berbahaya untuk dilalui.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi B DPRD Meranti Dedi Putra didampingi Taufiek dan Edy Masyhudi langsung ke lokasi.
Di hadapan Ketua RT03 Sidomulyo, Karno, Dedi mengatakan bahwa pembangunan Jalan Karya Utama itu sebenarnya sudah dianggarkan tahun 2015 ini. Namun, karena adanya realisasi anggaran, pembangunan jalan itu dipending.
"Sebenarnya sudah masuk di 2015, karena lama dilelang terus ada realisasi anggaran, sehingga pembangunan jalan itu dipending," kata Dedi.
Sementara itu, beberapa warga juga minta agar jalan itu direhab dulu, sebelum dibangun. Namun, mengingat biaya rehab itu juga besar ditambah mutu tidak sebagus membangun baru, permintaan ini belum dikabulkan.
"Kalau untuk menutupi lubang-lubangnya, nanti saya sendiri yang membelikan semen," ujar Polisiti PPP itu lagi.
Sementara di 2016, ujar Dedi, jalan itu akan dihotmix yang mana sebelumnya terlebih dahulu akan dilakukan penimbunan. Untuk itu, kepada masyarakat setempat, Dedi berharap bisa dimaklumi.
"Ini jadi prioritas di 2016. Untuk di hotmix, terlebih dahulu harus ditimbun," tambahnya lagi.
Sementara Karno, mewakili warga berharap betul jalan yang rusak parah itu segera dibangun. Agar, tidak ada lagi korban di jalan tersebut. "Ini sangat kami harapkan. Sudah ada korban (terjatuh, red) di jalan ini," kata Karno.(zal)