SELATPANJANG, GORIAU.COM - Akhir-akhir ini beredar isu penculikan anak di beberapa tempat di Meranti. Isu yang muncul setelah kasus mutilasi di Kabupaten Siak itupun membuat resah banyak orang tua.


Isu penculikan anak ini tidak hanya dari mulut ke mulut, warga yang mulai khawatir anak mereka menjadi korban kejahatan pelaku juga membahasnya melalui jejaring sosial.
Berdasarkan isu yang berkembang, kehebohan itu bermula ketika salah seorang wali murid yang hendak menjemput anaknya pulang dari salah satu Sekolah Dasar di Kota Selatpanjang. Secara tak sengaja ia melihat seorang pria tak dikenal mendekati anaknya yang sedang menunggu jemputan. Melihat gerak-gerik mencurigakan, ia pun langsung mendekati dan menanyakan pada pri itu. Khawatir jadi bulan-bulanan warga, pria tak dikenali itu pun pergi meninggalkan anaknya.
Sejak saat itulah isu tersebut terus berkembang di masyarakat sehingga membuat para orang tua/wali murid semakin ketakutan. Apalagi isu yang sama sempat terdengar beberapa kali dan di sekolah yang berbeda.
Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Zahwani Pandra Arsyad SH MSi melalui Kasat Reskrim AKP Antoni L Gaol yang dikonfirmasi, Selasa (2/9/2014), juga mengakui adanya informasi tersebut. Ia hanya berharap kepada para orang tua agar tidak terlalu panik, namun tetap meningkatkan kewaspadaan. Sebab, berdasarkan penyelidikan di lapangan bahwa informasi tentang beredarnya isu penculikan masih simpang siur.
"Isu itu masih simpang siur. Dan kepada orang tua kita juga berharap agar selalu meningkatkan kewaspadaan, karena bisa saja kasus serupa terjadi di daerah ini," sebut Antoni.
Tidak hanya kepada orang tua murid, kepada pihak sekolah ia juga berharap agar lebih meningkatkan sistem keamanan ketika murid pulang sekolah dan langsung menginformasikan kepada aparat kepolisian jika menemukan indikasi mencurigakan yang berkaitan dengan aksi penculikan.
"Sampai saat ini baru sekedar isu dan kita sudah turunkan anggota untuk penyelidikan di lapangan. Meski begitu, para orang tua harus terus meningkatkan kewaspadaan, termasuk para guru dan masyarakat umumnya," pungkas Antoni.(zal)