SELATPANJANG, GORIAU.COM - Ketua Yayasan Pejuang Meranti, Ramlan, meminta pengawasan terhadap penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) lebih diperketat. Pasalnya, dengan wacana penambahan kuota BBM bagi Kota Sagu itu akan terasa sia-sia jika penyalurannya tidak diawasi dengan maksimal.


Pernyataan itu dilontarkan oleh Ramlan, ketika berbincang-bincang dengan GoRiau.com, Kamis (27/11/2014) siang.
"Tadi ada wacana penambahan kuota BBM untuk Kabupaten Kepulauan Meranti sebagaimana hasil dialog dengan Presiden RI Jokowi," kata Ramlan kepada GoRiau.com.
Atas wacana itu pula, tambah Ramlan, pasti sambutan positif akan keluar dari masyarakat. Namun, jika memang terjadi penambahan kuota BBM, diharapkan pula dinas terkait harus melakukan pengawasan yang sangat ketat.
"Kalau tidak ada pengawasan, penambahan kuota itu akan sia-sia saja, sebab bisa saja penyaluran itu tidak tepat sasaran," tambah Ramlan lagi.
Ramlan pun meminta agar dinas terkait mendata secara rinci kendaraan-kendaraan menggunakan BBM yang ada di satu kecamatan. Hal ini perlu dilakukan agar penyaluran BBM di suatu kecamatan sesuai kebutuhan.
"Misal di Kecamatan Tebingtinggi Timur, berapa kendaraan roda dua, roda tiga, maupun pompong di bawah 10 GT, jadi setelah terdata dengan jelas, maka penyaluran ke sana akan sesuai kebutuhan. Begitu pula untuk kecamatan-kecamatan lain," katanya lagi.
Selain itu, APMS juga diminta membuat daftar jelas siapa-siapa saja yang diberikan kepercayaan untuk menjadi penyalur BBM di suatu daerah, agar pengawasan bisa lebih maksimal.(zal)