SELATPANJANG, GORIAU.COM - Abrasi di Kepulauan Meranti kian mengancam dua pulau terluar yaitu Merbau dan Rangsang. Pemerintah Pusat (Pempus) diminta serius menanggapi dan segera menangani agar dua pulau terluar itu tidak hancur dan hilang.


Pernyataan itu telah banyak dilontarkan pemangku kepentingan di kabupaten termuda se Riau. Salah satunya Nahdlatul Ulama Meranti, NU pun ikut bicara.
Ketua pengurus cabang Nahdlatul Ulama Kepulauan Meranti, Ishak Izrai, ketika ditemui di ruangannya, Rabu (23/7/2014) siang mengatakan, abrasi di Kepulauan Meranti semakin serius dan kian mengancam. Untuk itu NU Meranti berharap Pempus segera turun tangan agar pulau terluar NKRI itu tidak hancur.
"Abrasi pantai di pulau Rangsang dan pulau Merbau sudah hampir memporak porandakan NKRI di Selat Melaka," kata Ishak Izrai.
Kata Ishak lagi, kalau tidak segera ditangani dengan serius oleh pemerintah pusat, lambat laun kedua pulau yang terletak di perbatasan (pulau terluar) milik NKRI ini akan habis.
"Percepatan penyelamatan abrasi kedua pulau ini harus segera direalisasikan pemerintah pusat melalui kementerian terkait. Kalau tidak, lambat laun kita hanya mendengar nama dua pulau itu saja," tambahnya lagi.
Sebenarnya, selain Pulau Merbau dan Pulau Rangsang yang terancam punah, di Tebing Tinggi Barat tepatnya di Desa Mekong juga terancam punah meski sudah dibangun turap.
Pantauan di Desa Mekong yang terletak tepat di depan Selat Melaka itu, tebing-tebing di laut Mekong ini tetap runtuh meski telah dipasang turap. Air-air pasang (ombak, red) dengan leluasa menerjang tebing di Desa Mekong akibat dari banyaknya lubang yang terdapat antara dasar turap dengan pantai.(zal)