PEKANBARU - Bentrokan berdarah di Kabupaten Kampar, Riau yang membuat seorang anggota Organisasi Massa (Ormas) Laskar Merah Putih tewas, Rabu (27/4/2016) dinihari tadi terpaksa membuat Polda Riau turun tangan melakukan mediasi. Ini adalah kali keduanya aksi massa pecah hanya dalam waktu sepekan di Wilayah Hukum pimpinan AKBP Ery Apriyono tersebut.

 "Malam ini kita akan mediasi antara massa dari Laskar Merah Putih dan massa dari Pemuda Pancasila di sana. Direktur Reskrimum juga sudah di sana menetralisir situasi. Sampai sore ini sudah kondusif. Aktivitas warga juga sudah normal," jawab Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo, kepada GoRiau.com, Rabu sore.

Hingga sekarang, sambungnya, sudah ada total 42 orang diamankan pasca bentrok, di mana 39 orang dari Ormas Laskar Merah Putih dan tiga orang dari Pemuda Pancasila. Seluruhnya sudah dibawa ke Mapolres Kampar untuk menjalani BAP. "Kita juga menyita berbagai jenis senjata tajam yang diduga digunakan saat bentrokan berlangsung," urai Guntur.

Akibat bentrokan berdarah itu, satu orang massa Laskar Merah Putih bernama Jalaludin meninggal dunia dengan luka parah di kepala, diduga terkena sabetan senjata tajam. Sementara dari massa Pemuda Pancasila ada tiga orang terluka, termasuk ketua Ranting PP Desa Kasikan yang terluka pada tangannya.

Dilaporkan pula bahwa ada empat pos PP Ranting yang dirusak, satu bangunan serta tiga sepeda motor dan satu mobil turut serta jadi sasaran amukan massa saat kejadian berlangsung. Bentrokan berdarah ini terjadi Rabu dinihari tadi, di Desa Kasikan, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar.

Empat hari sebelumnya, bentrokan dua massa juga pecah di Kampar, tepatnya di Dusun IV Tepi Muara, Desa Terantang, Kecamatan Tambang. Barak dan kantor KUD Iyo Basamo dibakar puluhan massa yang kurang berkenan dengan kebijakan Ketua KUD yang baru. ***