KAMPAR, GORIAU.COM - Sebanyak 5 ton jagung manis berhasil dipanen Kelompok Tani (Poktan) Mekar Tani, Selasa (23/9/2014), Desa Sungai Lipai, Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar. Panen jagung oleh salah satu binaan program Community Development (CD) PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Estate Teso di wilayah Kampar ini, sudah berlangsung sebanyak 4 kali setelah panen lainnya seperti pare, timun, cabe rawit dan jagung.

Pemilik lahan jagung, Sakimin mengaku sangat bersyukur atas perolehan panen ladangnya kali ini. Ia yakin usaha perkebunan tanaman pangan dan sayuran ini akan berhasil ke depannya atas adanya dukungan program yang ditawarkan perusahaan melalui pembinaan kepada kelompok tani.

''Saya yakin usaha ini akan terus maju, berkat pembinaan dari RAPP dan inilah kesempatan baik buat kami dari kelompok tani dan jangan sampai sia-sia terlewatkan begitu saja. Apalagi kesempatan kan tidak datang dua kali,'' kata Sakimin.

Pada kesempatan yang sama, Iroh, Istri Sakimin juga terlihat sangat senang dengan hasil kebun suaminya. Menurutnya hasil panen ini merupakan rezeki untuk calon anak yang saat ini sedang berada di dalam kandungan usia 7 bulan.

Sakimin menanam jagung manis tersebut di lahan seluas 4 hektar kebun miliknya. Dari luas tersebut, baru setengahnya yang sudah dipanen dan sisanya masih berumur 15 haridan ada juga yang sedang ditanami cabe. Ke depannya, Sakimin berencana akan menanam cabe seluas 1 hektar dan saat ini lahannya sudah disiapkan.

''RAPP telah memberikan kesempatan kepada siapa saja yang mau berusaha dan bekerja keras untuk meningkatkan ekonomi keluarga pasti akan diberikan jalan untuk maju bersama, terutama pada kelompok tani yang merupakan desa binaan perusahaan. Amanah ini yang selalu saya terapkan didalam hidup saya,'' ungkap Sakimin.

Community Develompent Officer (CDO), PT. RAPP Estate Teso, M. Daim mengatakan dalam melaksanakan program CD-nya, perusahaan melakukan pembinaan dengan cara empowerment, atau memberdayakan potensi dari petani itu sendiri. Sehingga para petani nantinya, mampu mengangkat perekonomian keluarga dan memiliki wawasan yang lebih luas.

''Ini bentuk komitmen perusahaan terhadap pertanian masyarakat. Pembinaan yang dilakukan tidak dalam bentuk hibah tapi dengan pola pemberdayaan, artinya, bukan dikasih ikan tapi petani harus diberi pancing,'' pungkas Daim. (rls)