PEKANBARU - Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi Riau, Esther Yuliani Manurung, bersama Ketua Komnas Perlindungan Anak, Seto Mulyadi atau yang kerap disapa Kak Seto, mendatangi Dinas Sosial Provinsi Riau untuk mediasi kasus pembunuhan Angelika Raya Novianti Pardede (11), warga Pandau Jaya, Siak Hulu, Kampar.

"Bukan cuma Angelika saja, di Riau masih ada empat anak hilang yang belum juga ditemukan. Polisi harus bergerak cepat, saya miris melihat kasus Angelika yang hilang dua minggu sejak 9 Maret 2016, begitu ditemukan sudah dalam kondisi mengenaskan (tinggal kerangka)," ungkap Esther kepada GoRiau.com, Senin (28/3/2016) di Pekanbaru.

Geram melihat penyelidikan pihak berwajib yang masih alot, Esther berkoordinasi dengan Komnas HAM untuk melakukan mediasi kepada Dinsos Riau dan Polda Riau.

"Kak Seto datang khusus ke Pekanbaru untuk masalah ini. Kemarin Kak Seto sudah menemui orangtua korban untuk dimintai keterangan. Kabarnya ada yang melihat Angelika dibonceng dengan motor Beat arah Jalan Sepakat pada hari itu," tuturnya.

Usai berkoordinasi dengan Kepala Dinsos Riau, Syarifuddin, Esther bersama Kak Seto menyambangi Polda Riau. "Saya tidak mau kita bersikap membeda-bedakan anak. Jangan mentang-mentang anak yang kurang mampu kasus ini tidak ditanggapi oleh pihak berwajib. Justru anak-anak seperti ini yang harus kita bantu. Kasus Angelika ini bukan main-main, kita akan angkat ini dan laporkan ke Mabes Polri untuk diungkap tuntas," jelasnya. ***