PEKANBARU - Sedikitnya empat desa di Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar-Riau hingga kini masih terisolasi akibat akses jalan menuju desa diterjang bencana longsor. Bencana alam ini terjadi akibat meningkatnya curah hujan sejak Desember 2015 lalu yang membuat tebing jalan runtuh.

Empat desa yang terisolasi ini diantaranya Pangkalan Kapas, Kebun Tinggi, Lubuk Bigau dan Tanjung Permai, yang kesemuanya terdapat di Kecamatan Kampar Kiri Hulu. "Sejak Desember sampai sekarang, kita belum bisa mengakses jalan tersebut," ucap Kepala Desa Kebun Tinggi, Joni Antoni.

Joni yang dihubungi GoRiau.com, Rabu (6/1/2016) sore menjelaskan, terjangan longsor ini terjadi di delapan titik, dimana satu titik longsor mencapai panjang sekitar 50 meter dengan lebar empat hingga lima meter. "Mayoritas tebing pada ruas akses jalan," sebutnya di ujung sambungan telepon.

Akibatnya, warga yang bermukim di empat desa tersebut tidak bisa kemana-mana alias terisolasi selama beberapa minggu belakangan. Selain itu longsor juga melumpuhkan akses 12 unit jembatan yang menghubungkan setiap desa di sana. "Kita sudah mulai kehabisan stok makanan," ujar Joni.

Untuk bertahan hidup, warga di sana hanya mengharapkan dan menunggu bantuan Sembako dari pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau. "Terakhir tanggal 27 Desember kemarin. Itu Sembako dikirim pakai helikopter BPBD," ungkapnya.

Ia menggambarkan, material longsor yang menerjang akses jalan ke desa didominasi oleh tanah kuning, bebatuan, kayu besar dan lainnya, sehingga membuat warga kesulitan untuk melintasinya. "Untuk jalan kaki saja sudah berat sekali medannya," singkat dia. ***