BANGKINANG, GORIAU.COM - Pemerintah Kabupaten Kampar telah membuat serangkaian program dalam upaya mencapai tiga zero (three zero) yakni zero kemiskinan, zero pengangguran dan zero rumah-rumah kumuh pada akhir tahun 2016 mendatang. Namun upaya itu tidak terlepas dari peran dan kesungguhan dari masyarakat untuk mengembangkannya.

"Selain itu, untuk mencapai three zero ini tidak hanya butuh dari peran pemerintah saja, namun pihak swasta juga harus memiliki peran agar kehidupan masyarakat Kabupaten Kampar lebih baik lagi," kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kampar Sunardi, DS, A.Mk kepada kamparkab, Senin (6/4) di Bangkinang.

Menurutnya, terobosan telah mampu dibuat Bupati Kampar Jefry Noer dengan adanya program di Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Kubang Jaya, di Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar. Masyarakat yang telah menjalani pelatihan di P4S merupakan duta bagi masyarakat lainnya untuk mengembangkan berbagai ilmu baik di bidang pertanian, peternakan maupun perikanan, termasuk juga pelatihan menjahit bagi kaum perempuan.

Kemudian Sunardi mengungkapkan, memang beberapa keluhan yang disampaikan alumni P4S adalah mengenai kebutuhan modal untuk menjalankan usahanya bahwa tidak semua alumi bisa mendapatkan akss untuk mengajukan pinjaman. Menurut Sunardi hal ini memang tidak semua alumni bisa tertampung untuk mendapatkan pinjaman dana sebab dana di Pemerintah Daerah minim dan terbatas.

Oleh sebab itu Sunardi berharap Pemerintah Desa dan kelompok masyarakat memiliki peran untuk menjalin kerjasama dengan pihak swasta, dalam hal ini perusahaan agar perusahaan mengalokasikan dana tanggung jawab sosial perusahaan atau sering disebut dana CSR (Corporate Social Responsibility).

Memberikan bantuan modal kepada masyarakat. Jika di suatu desa itu terdapat perusahaan, maka pihak pemerintah desa dan masyarakat hendaknya bisa menjalin kerjasama dengan perusahaan untuk membantu modal yang dibutuhkan masyarakat untuk menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat.

"Jangan berharap pemerintah 100 persen bisa memenuhi permintaan itu, nah peran pemerintah desa misalnya dengan berupaya mendapatkan dana CSR dari perusahaan. Buka komunikasi dan koordinasi dengan perusahaan. Memang kadang-kadang masyarakat mencari lawan dengan perusahaan. Undang perusahaan itu jika ada Musrenbang atau rapat di desa, jalin komunikasi dan kerjasama dengan perusahaan," beber politisi Partai Demokrat itu.

Dikatakan, ada beberapa desa telah berhasil menggaet perusahaan sehingga perusahaan bisa membantu permodalan untuk masyarakat. Sinergisitas perusahaan dengan masyarakat juga sangat berpengaruh terhadap upaya pengentasan kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh. Sebagai contoh ulas Sunardi adalah dalam hal perekrutan tenaga kerja tempatan. Apabila masyarakat sudah mendapatkan pekerjaan, maka tingkat kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh akan bisa diminimalisir. (wa)