KAMPAR, GORIAU.COM - Setelah menempuh perjalanan 3 jam lebih, akhirnya rombongan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Riau di Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Riau, Rabu (17/6/2015).

Perjalanan yang cukup melelahkan tersebut cukup terobati dengan keramahan masyarakat sekitar ketika rombongan yang dipimpin Kadisparekraf Riau Fahmizal Usman dan didampingi Ketua Komisi E DPRD Riau Masnur mulai memasuki desa.

Rombongan disambut oleh seluruh lapisan masyarakat Desa Tanjung, mulai dari pihak kecamatan, kepolisian, ninik mamak, alim ulama hingga tokoh masyarakat. Rombongan dibawa ke Balai Adat Desa Tanjung untuk beramah-tamah dengan para pemuka adat.

Setelah di Balai Adat, rombongan langsung menuju Sungai Rambai tempat dilaksanakannya 'Balimau Kasai'. Namun dalam perjalanan, mobil rombongan tiba-tiba berhenti di depan sebuah mushalla tua.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/17062015/1jpg-2550.jpg Antusias masyarakat menghadiri dan mengikuti acara Balimau Kasai di Desa Tanjung Kampar.Semuanya diminta turun, Kadisparekraf Riau cukup terkejut. Apa yang dia lihat ternyata masih dalam rentetan acara penyambutan untuk mereka. Para datuk-datuk dan pemuka adat sudah berada di sana.

Semuanya diarak menggunakan musik tradisional. Setidaknya jarak dari mushalla tua tadi ke Sungai Rambai sekitar 500 meter. Lagi-lagi setiba di lokasi, Fahmizal Usman dibuat tertegun.

Tepian dan tengah Sungai Rambai dipadati oleh masyarakat. Sungai Rambai seperti lautan manusia dengan perahu karet yang berwarna-warni. "Ini adalah potensi, potensi wisata yang terpendam dan wajib dikembangkan," kata Fahmi.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/17062015/2jpg-2549.jpg Kadisparekraf Riau Fahmizal Usman foto bersama dengan tokoh adat, tokoh masyarakat dan panitia Balimau Kasai di Desa Tanjung."Tidak menutup kemungkinan potensi wisata ini akan diangkat menjadi iven nasional. Ini yang diperlukan wisatawan, mereka sudah bosa dengan dunia modern. Keaslian tradisi masyarakat ini yang harus kita angkat," tandas Fahmi.

Disparekraf Riau akan melakukan koordinasi dengan lintas sektoral untuk mendukung wisata Balimau Kasai ini. Karena sepanjang perjalanan dari jalan besar, rombongan disuguhkan kondisi jalan yang rusak dan berlubang.

"Mulai dari dukungan akses jalan, promosi hingga dukungan lainnya. Ini benar-benar harus dikemas dengan baik untuk kemudian dipromosikan," pungkas Fahmi.

Sementara untuk akses menuju lokasi, kata Fahmi, tidak sulit. Bagi para pengunjung bisa menggunakan transformasi umum dari Pekanbaru-Kampar dengan ongkos Rp40 ribu.

Air Terjun

Ternyata bukan hanya wisata Balimau Kasai yang bisa dinikmati dari Desa Tanjung, masih ada pemandangan yang menarik yang ditawarkan alam desa tersebut.

"Jaraknya juga tidak terlalu jauh, menyeberang menggunakan perahu masyarakat dengan biaya Rp5 ribu dari Sungai Rambai itu. Jarak tempuh hanya sekitar 5-10 menit. Di sana kita akan menemukan air terjun 3 tingkat yang masih asri dengan lingkungan sekitar enak untuk dinikmati," terang Fahmi.***