KAMPAR, GORIAU.COM - Pemerintah Kabupaten Kampar Provinsi Riau mengantisipasi keberadaan rentenir yang berpotensi menyengsarakan kalangan petani salah satunya dengan membentuk dan membangun koperasi swakelola.

"Ini juga sebagai langkah untuk mewujudkan Kabupaten Kampar sebagai kabupaten koperasi. Muaranya adalah untuk menyukseskan Program Tiga Zero, memberantas kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh," kata Bupati Kampar Jefry Noer kepada pers di Bangkinang, Ibu Kota Kampar, Rabu (20/5/2015) siang.

Ia mengatakan, saat ini sudah ada sebanyak 46 koperasi yang berjalan di berbagai wilayah desa atau kelurahan dan ditargetkan seluruh desa/kelurahan akan memiliki koperasi mandiri.

Jefry melanjutkan, pengelolaan tiap-tiap koperasi itu akan dilakukan secara kelompok dalam satu desa/kelurahan bekerjasama dengan Bank Bukopin.

Dalam pengelolaanya, lanjut dia, koperasi desa hanya sebagai penyalur, sementara analisnya tetap dari Bank Bukopin yang memang berpengalaman.

"Pinjaman melalui koperasi ini tidak akan sesulit ketika petani meminjam dana tunai langsung ke perusahaan perbankan. Akan banyak kemudahan dan satu orang maksimal dapat pinjaman sebesar Rp150 juta," katanya.

Jefry mengatakan, bahwa pinjaman dana tunai tersebut hanya diperuntukkan untuk masyarakat produktif yang memiliki usaha sehingga tidak mendatangkan masalah dikemudian hari.

Yang jelas, lanjut dia, keberadaan koperasi di tiap desa dan kelurahan akan mampu meminimalisasi kerugian para petani dan kalangan pekerja lainnya akibat pinjaman tunai ke rentenir.

Bayangakan saja, demikian Jefry, melalui koperasi ini, masyarakat tidak hanya diberikan kemudahan, namun juga mendapatkan keringanan bunga yang kurang dari 25 persen.

"Ini jauh lebih meringankan dibandingkan rentenir yang memberikan bunga mencekik hingga seratus persen per tahunnya," kata Jefry.

Selama ini, katanya, akibat rentenir banyak petani, peternak dan pengusaha kecil di tiap desa yang tetap bertahan, namun sulit untuk mencapai kemajuan dan keberhasilan.

"Dengan keberadaan koperasi, maka kesuksesan telah di depan mata. Perekonomian petani, peternak dan pengusaha kecil dapat meningkat dengan cepat sehingga tujuan akhir yakni mewujudkan Kmapar bebas dari kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh tercapai di akhir 2016 mendatang," katanya. (rls)