KAMPAR, GORIAU.COM - Program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) yang sedang menjadi contoh oleh masyarakat kampar saat ini sudah mulai diterapkan diberbagai kecamatan dan desa, hal ini memang terbukti bisa membebaskan daerah ini dari kemisikan, pengangguran dan rumah kumuh. Program ini menjadi daya tarik karena sudah berhasil diujicoba di Kubang Jaya, Siak Hulu.

Hal tersebut disampaikan Bupati Kampar Jefry Noer,SH saat meninjau lokasi percontohan RTMPE bersama para Alumni P4S di RTMPE Kubang Jaya, Siak Hulu, Kamis sore (16/4).

Lebih lanjut Jefry menjelaskan bahwa dalam program RTMPE tersebut masyarakt bisa perpenghasilan di atsas Rp10 juta/bulannya.

Sebab, lanjut dia, di RTMPE tersebut hasil dari penjualan biourine sapi sebanyak 6 ekor, pupuk organik cair, dan pupuk organik padat/bulan lebih kurang Rp 24 juta. Sementara dari lele lebih kurang Rp 2,7 juta/bulan serta penghasilan ayam telor minimal 50 butir/hari x 30 hari x Rp 2.000 lebih kurang Rp 300 ribu.

Karena dengan tanah diatas alahan seluas 1000 meter2 bisa menghidupi satu keluarga, sebab didalamnya terdapat bangunan rumah seluas 6x6M2, kandang sapi empat ekor seluas 4x6 meter, kandang ayam 60 ekor luas 5x6M2, kolam ikan lele seluas 4x6 meter isi 2000 ekor, untuk bio gas penampungan dan pengolahan kotoran padat sapi dan ayam 4x6M2, lahan untuk penampungan biourine sapi 1,5 meter x 4 meter.

Kemudian selain itu di lokasi tersebut juga tersedianya bangunan rumah jamur dan Green House, tanaman sayur mayur seperti tomat, cabai dan bawang dengan sistem tumpang sari, serta dapur dapur hidup sederhadi dari biogas.

Kata Jefry, sebenarnya yang paling menguntungkan dalam program ini kotoran dan urine sapi bukan dagingnya, selain bisa dijadikan pupuk padat, sebelumnya bisa diambil gasnya yang biasa disebut sebagai biogas.

Biogas tersebut dapat dimanfaatkan untuk memasak dan penerangan pengganti listrik. "Jadi masyarakat tidak perlu beli gas atau minyak tanah lagi untuk memasak, selanjut juga masyarakat tidak perlu pakai listrik PLN karena sudah ada biogas sebagai penerangan di rumah, mencapai 1.000 watt daya listrik.

Dengan demikian program tersebut nantinya akan dilaksanakan di setiap kecamatan dan desa sebagai contoh bagi masyarakat, sehingga masyarakat akan membuat dirumah masing-masing untuk peningkatan ekonominya masing-masing, dengan demikian apabila setiap masyarakat miskin bisa membuat program ini inyaallah 2016 alkhir yang kita harapkan masyaralat Kampar zero dari kemiskinan akan terwujud. (rls)