BANGKINANG, GORIAU.COM - Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Riau mendukung rencana kerjasama antara investor dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar dalam mengelola hasil produksi ikan darat yang terkenal di Kampar.

"Investor yang masuk ke Riau itu kami dukung untuk kebaikan Riau, karena ini menguntungkan terutama bagi Kampar," kata Kepala BPMPD Irhas Irfan kepada pers di Pekanbaru, Jumat (10/4).

Irhas mengatakan, selama ini hasil produksi ikan darat di Provinsi Riau, terutama di Kampar belum tersentuh optimal, sehingga produksi ikan tersebut belum maksimal dikelola.

"Maka dengan adanya investor untuk pengelolaan ikan itu sangat bagus. Dan hal tersebut tidak hanya berdampak pada kebaikan Kampar, namun juga Riau," kata Irhas.

Untuk mendukung hasil produksi ikan tersebut, lanjut dia, sudah sepantasnya ada dukungan dari Pemerintah Provinsi Riau dan mendatangkan investor. Karena selama ini BPMPD mencatat belum tersentuh pengelolaan ikan darat di Riau dengan baik.

"Terus terang sampai detik ini pemasaran ikan air tawar ini masih belum optimal, saya pernah dengar juga ada mau datang investor ke Kampar untuk kelola produksi ikan di sana," katanya.

Yang penting menurut Irhas, tujuan investor masuk ke Riau khususnya Kampar dapat menyejahterakan masyarakat.

"Dan saya minta untuk diperhatikan juga, satu niat terpenting dia berpeluang memberikan kontribusi kepada masyarakat dan pemerintah," katanya.

Sebelumnya Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau, Surya Maulana, Pemkab Kampar sukses dalam pengaturan tata niaga perikanan. Program Kabupaten Kampar sebagai sentra produksi ikan sudah berencana membuat ikan dalam kemasan seperti produk ekspor.

"Ikan Kampar itu sekarang tidak hanya di Riau tapi sudah sampai ke Medan, dan beberapa daerah lainnya di Sumatra bahkan sudah ada juga yang diekspor. Pak Bupati Jefry Noer juga sudah ada kerjasama dengan investor memanfaatkan ikan budidaya itu dengan membuat ikan kemasan," kata Surya Maulana.

Bupati Kampar Jefry Noer mengatakan, budidaya ikan air tawar di Kampar sejauh ini masih menjadi sektor unggulan. Bahkan daerah ini telah swasembada ikan sejak lama.

Jefry menjelaskan, pihaknya juga telah sejak lama berencana untuk mengelola ikan kemasan untuk kemudian diekspor ke berbagai negara, bahkan hingga ke Arab Saudi.

Sektor perikanan di Kampar kata Jefry juga menjadi prioritas untuk menyukseskan Program Lima Pilar Pembangunan yakni meningkatkan akhlak dan moral masyarakat, peningkatan ekonomi masyarakat, peningkatkan sumber daya manusia, peningkatan kesehatan dan peningkatan infrastruktur.

Program tersebut dimuarakan pada Tiga Zero, yakni mengentaskan kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh. Bahkan saat ini berbagai sektor potensial baik pertanian, perikanan hingga peternakan disinergikan melalui Program Desa serta Rumah Tangga Mandiri Pangan Energi.

"Targetnya, sebanyak 120 ribu keluarga daat terbebas dari kemiskinan. Jika hal itu terjadi, maka Kampar benar-benar makmur, tidak ada lagi yang miskin di daerah ini terkecuali orang yang malas bekerja dan berusaha," katanya. (rls)