PEKANBARU, GORIAU.COM - Ekspos hasil visum yang dilakukan Kabid Humas Polda Riau dalam kasus penganiayaan Nurhasmi yang dilakukan oleh Wakil Ketua DPRD Kampar, Eva Yuliana dan ajudannya dihadapan Bupati Kampar Jefri Noer, tergolong aneh. Pasalnya, berdasarkan Undang-undang dan kode etik, hasil visum tidak boleh diekspos kecuali diminta buka oleh pengadilan.

''Saya tidak bertanggungjawab dengan hasil visum itu. Hasil visum itu rahasia, jadi aneh kalau Polda mengungkapnya. Dan ini bukan persoalan kami, silahkan tanya sama Polda yang memberikan hasil visum kepada wartawan,'' ujar Direktur RSUD Bangkinang, dr Wira Darma saat dikonfirmasi GoRiau.com terkait hasil visum dokter RSUD Bangkinang yang diserahkan ke Polda Riau.

Menurutnya, hasil visumnya dokter RSUD Bangkinang sudah benar dan sesuai prosedur. Dokter juga disumpah dan tak mungkin mengingkarinya. ''Silahkan tanyakan ke Humas Polda, itu hasil visum siapa, sepengetahuan kami, hasil visum hanya boleh dibuka di PN,'' tegasnya.

Selain itu, dokter RSUD Bangkinang juga sudah menjalankan prosedur dengan benar. Saat diminta melakukan visum, tentu dilakukan, dan hasilnya juga sudah diserahkan kepada Polres Kampar lalu sama Polres diserahkan ke Polda.

''Sejauh ini kita tetap menjunjung kode etik kedokteran dan UU, kami pastikan hasil visum kami masih rahasia,'' jelasnya. Tapi saat ditanya, jadi yang diekspos Kabid Humas Polda Riau itu hasil visum siapa? ''Silahkan tanya sendiri sama Humas Polda,'' tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kabid Humas Polda Riau, Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo mengatakan bahwa hasil visum korban yang diduga dianiaya Wakil Ketua DPRD Kampar, nihil dan tidak terdapat luka.

Namun hasil ini langsung dijawab tim pengacara Nurhasmi, Suharmansyah bahwa jika nihil, tim pengacara akan melaporkan dokter yang melakukan visum kepada Komisi Kode Etik Kedokteran karena mengeluarkan hasil visum yang diduga ''aneh''. Pasalnya kasus ini sudah menasional dan sudah ditampilkan di televisi nasional lengkap dengan kondisi korban yang dirawat di RSUD Arifin Ahmad dan dipapah ke ruang perawatan. Pada penayangan itu juga lengkap dengan luka-luka yang dialami korban. ***