PEKANBARU, GORIAU.COM - Seorang bocah 14 tahun di kabupaten Kampar, nyaris jadi korban kekerasan seksual saat bermain ke rumah temannya. Yang mencengangkan, pelaku tak lain adalah bocah seusia dengan korban. Beruntung sang bocah melawan dan melempar pelaku dengan pasir lalu berteriak sekuat-kuatnya.

Sebut saja Bunga (14), nyaris mengalami kasus percobaan pemerkosaan yang dilakukan oleh teman sebayanya Udin (bukan nama sebenarnya,red), Sabtu (23/5/2015) kemarin. Ini bermula saat Bunga pamit kepada orang tua untuk bermain kerumah temannya di jalan Kijang Putih Desa Karya Indah kecamatan Tapung.

Sesampainya disana, korban bertemu dengan Udin. Entah fikiran apa yang merasuki pelajar ini, sehingga dia langsung mendekati korban Yang sedang bermain. Bunga lalu dipaksa Udin untuk berbaring sambil menekan pundaknya. Tak itu saja, pelaku juga memaksa korban supaya membuka celananya.

Sadar kalau dirinya tengah jadi sasaran pelampiasan nafsu, korban lantas melawan dengan melempar pelaku dengan pasir. Namun itu tidak membuat Udin surut. Dia malah semakin beringas dan berusaha (maaf memasukkan alat vital,red) ke anus korban, sehingga membuat korban berteriak histeris dan melarikan diri.

Mendengar jeritan itu, sejumlah warga kemudian mendatangi lokasi dan menolong korban. "Kita mendapat laporan dari pihak RT. Selanjutnya korban kita dibawa ke Polsek Tapung, serta juga menghubungi pihak keluarganya. Dugaan nya korban mengalami percobaan perbuatan pencabulan oleh pelaku," terang Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo Sik, Minggu (24/5/2015) siang.

Melalui orang tuanya, korban kemudian membuat laporan resmi ke pihak kepolisian. Polisi pun langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengamankan pelaku yang masih dibawah umur ini, sesuai dengan prosedur penanganan terhadap anak-anak. Sedangkan korban, dibawa berobat ke Puskesmas untuk proses visum et repertum.

"Kita masih memproses laporan tersebut, dan penangananannya dilakukan pihak Polsek Tapung, sesuai dengan penanganan kasus yang melibatkan anak dibawah umur. Sejumlah saksi juga sudah kita mintai keterangannya," tukas Guntur. (had)