PEKANBARU - Kepolisian Daerah (Polda), Rabu (27/4/2016) siang, mengerahkan ratusan personil dari Brimobda dan Sabhara ke Desa Kasikan, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, tempat terjadinya bentrokan berdarah antara Organisasi Massa (Ormas) Pemuda Pancasila dan Laskar Merah Putih.

Kronologis kejadian yang dihimpun GoRiau.com dari Mapolda Riau menyebutkan, pemicu bentrokan ini bermula saat anggota Laskar Merah Putih hendak mendirikan pos di desa itu. Itu menuai reaksi dari Pemuda Pancasila, dan mereka pun mendatangi lokasi hingga terjadi keributan kecil.

Buntutnya, Ormas Laskar Merah Putih pun melapor ke Mapolsek Tapung Hulu atas tindak pidana penganiayaan. Di sana, Kapolsek melakukan mediasi agar massa Laskar Merah Putih menahan emosi dan Kapolsek berjanji akan menuntaskan kasus tersebut. Menurut hitungan kepolisian, jumlah massa saat itu mencapai 50 orang.

Tak puas dengan mendatangi Mapolsek, massa Laskar Merah Putih lalu memblokir jalan depan Mapolsek dan mensweeping kendaraan yang lewat untuk mencari anggota Pemuda Pancasila. Mereka juga diperlengkapi kayu, parang, alat dodos, celurit hingga molotov. Tak lama, polisi lalu membubarkan mereka.

Bukannya kembali ke rumah, massa Laskar Merah Putih berjumlah 30-an orang bergerak ke Desa Kasikan dan merusak pos Ranting Pemuda Pansacila di sana. Usai itu, mereka lalu menuju blok B untuk melakukan aksi serupa. Di situlah massa Laskar Merah Putih bertemu dengan Ormas Pemuda Pancasila.

Imbasnya, bentrokan pun tak terhindarkan. Akibatnya, ketua Ranting Pemuda Pancasila, kepler Nainggolan alami luka bacok. Keberingasan massa ini berlanjut ke Simpang Topas. Di situ mereka juga merusak pos Ranting Pemuda Pancasila. Akibat kejadian itu, anggota Laskar Merah Putih bernama Jalaludin terluka parah hingga akhirnnya tewas.

"Satu orang tewas bernama Jalaludin (Ormas Laskar Merah Putih) dan tiga lainya luka-luka bernama Mia Ginting, Iwan Siagian dan Kepler Nainggolan (Ketua Ranting PP). Untuk fasilitas yang rusak ada empat unit motor, satu rumah dan dua pos Ranting," ungkap Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo SIK MM, Rabu sore. ***