RENGAT, GORIAU.COM - Issu terkait dugaan skandal seks yang belakangan ini mencuat dan menyebut nama Bupati Indragiri Hulu (Inhu), H Yopi Arinto, bahkan issu tersebut sudah sampai ketingkat DPRD Inhu dengan membentuk Panitia Khusus (Pansus), namun Bupati Inhu memilih vakum.

Ketika dikonfirmasi wartawan, kenapa ia tidak berlebihan menanggapi isu tentang pribadinya itu, dengan sedikit senyum Yopi mengatakan, ini adalah tahun poliik.

"Pada tahun 2014 ini ada dua agenda penting nasional yang akan dilaksanakan dan harus disukseskan penyelenggarannya, mengapa saya mengurusi hal itu, lebih baik fokus dengan pekerjaan", ujar Yopi, Senin (10/2/2014).

Disebutkan Yopi, sebagai kepala daerah yang merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah pusat, ia harus bertanggungjawab penuh terhadap suksesnya penyelenggaraan dua agenda penting nasional ini, yakni Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 2014 dan Pemilihan Presiden/Wakil Presiden periode 2014-2019 (Pilpres).

"Sementara, Pemilu Legislatif akan digelar sekitar dua bulan lagi, tepatnya tanggal 9 April. Menyusul tanggal 9 Juli di gelar Pilpres. Nah, dua agenda tersebut menyangkut kepentingan rakyat, bangsa dan negara. Sebagai kepala daerah, adalah suatu kewajiban bagi saya terhadap bangsa dan negara agar proses pelaksanaannya di Kabupaten Inhu khususnya, dapat terselenggara dengan baik," terang Yopi Arianto.

Tak cuma itu, selain fokus dalam menjalankan program pembangunan daerah serta dalam menghadapi Pemilu Legislatif maupun Pilpres saja, sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Inhu, saya juga harus bekerja semaksimal mungkin untuk kepentingan partai yang saya pimpin, jelasnya.

"Jadi, kalau ditanya kenapa diam, ya karena saya tetap fokus dan tetap mengedepankan kepentingan rakyat, bangsa dan negara tercinta ini. Bahkan, khusus untuk kepentingan daerah, berbagai program pembangunan masyarakat dan pedesaan diseluruh daerah di Inhu semakin kita tingkatkan," tegasnya.

(jef)