RENGAT, GORIAU.COM - Pelaku pencurian dengan pemberatan (curat) dan pencurian dengan Kekerasan (Curas) yang marak terjadi akhir-akhir ini di Kabupaten Inhu ternyata didalangi oleh orang terlatih. Otak pelakunya adalah seorang mantan anggota polisi atau polisi disersi.

Hal itu diketahui setelah mantan polisi tersebut bernama Abet Negon (28) ditangkap oleh Satreskrim Polres Inhu beberapa waktu lalu. Dalam menjalankan aksinya, Abet dibantu oleh rekannya Eko, Rizal, Anto dan beberapa orang lain yang saat ini masih buron. 

“Abet dan komplotanya sudah kita tangkap beberapa waktu lalu ketika melakukan curat dan curas di Pasir Penyu, satu orang rekannya bernama Anto hingga saat ini masih buron. Abet adalah anggota polisi yang disersi sejak tiga bulan lalu", ungkap Kapolres Inhu AKBP Aris Prasetya Indaryanto melalui Kasat Reskrim, AKP Meilky Bharata, Kamis (11/9/2014).

Dikatakan Melky, kejadian perampokan dikomplek kantor Bupati Inhu juga didali Abet, begitu juga dengan perampokan truk di jalan lintas timur, perampokan di Ukui dan perampokan di tanjakan merdeka, Kecamatan Batang gangsal serta perampokan di Jambi. Untuk perampokan truk barang di jalan lintas, modus Abet dan rekannya adalah untuk menakuti para sopir, apabila para sopir tersebut takut, maka mereka akan meminta setoran uang keamanan setiap bulan, setiap mobil yang setor akan aman, begitu seterusnya.

Bukan hanya itu, Abet dan kompoltanya juga merupakan dalang pencurian ternak sapi di Inhu. Bahkan kasus hilangnya 170 ekor sapi milik anggota DPR RI M Nasir di Kecamatan Pasir Penyu beberapa bulan lalu juga didalangi Abet. Kali ini ia dibantu Rizal yang juga keponakan M Nasir, karena orang kepercayaan M Nasir, jelas Kasat.

Untuk kasus Sapi, Kasat mengungkapkan bahwa keterangan yang didapat dari Rizal, perbuatan tersebut dilakukannya karena para petugas pengembala sapi anggota DPR RI itu tak kunjung di bayar. Sebagai pengawas tersangka selalu di tuntut pekerja, maka salah satu jalan adalah dengan menjual sapi untuk membayar gaji pengembala.

Hebatnya Rizal ini, tutur Melky, sapi-sapi tersebut ternyata tidak dijual kepada orang lain, melainkan dialihkan kepemilikinya atas nama dirinya pribadi, dan Rizal membayar gaji pengembala dengan uang pribadi. "Dengan demikian, kita verharap satu pelaku yang masih buron bisa segera ditemukan, sehingga kasus ini bisa tuntas. Karena dari pengakuan para tersangka, jumlah sapi yang hilang masih simpang siur", tandas Meky.(jef)