PEKANBARU - Masjid Raya Baturijal ini dibangun pada tahun 1827 berada di Pinggir Batang Kuantan,  Desa Baturijal, Indragiri Hulu. Meski usianya sudah hampir dua abad, namun bangunannya tetap kokoh berdiri di tengah masyarakat yang agamis.

Masjid ini awalnya dibangun atas kesepakatan bersama masyarakat setempat. Arsitektur masjid ini merupakan perpaduan gaya Melayu klasik dan Cina  dengan atap berbentuk limas.

Menara masjid yang cukup tinggi ini disangga empat tiang besar. Keempat tiang menandakan tiang sebelah barat dibangun oleh suku Kampung Besar, sebelah timur dibangun oleh masyarakat dari Baturijalhilir, sebelah selatan dibangun oleh suku Tiga Nenek, dan sebelah utara dibangun oleh suku Kampung Baru dan suku Kampung Kecik.

Hal ini menandakan kekerabatan yang sangat erat pada masyarakat kenegerian Baturijal sejak zaman dahulu. Konon tiang tersebut ditegakkan oleh tujuh orang saja.

Arsitektur masjid yang unik masih seperti aslinya di zaman kerajan Indragiri. Motif ukuran terdapat di dalam masjid sangat mempesona. Bangunan bertingkat tiga ini mempunyai atap yang terbuat dari kayu, dilantai dua terdapat ruang rapat sidang.

Sampai saat ini masjid tersebut jadi tempat utama berkumpulnya masyarakat setempat menunaikan ibadah agama. Terlebih lagi pada saat bulan Ramadhan seperti sekarang. ***