RENGAT, GORIAU.COM - Saat terbangun dari tidurnya sekitar pukul 04.00 WIB dinihari, Melani (28) langsung menjerit histeris melihat jasad suaminya, Selamat (34), tergantung kaku dengan seutas tali tambang yang diikatkan ke kusen kamar rumahnya di perumahan PT Perkebunan Nusantara (PTPN V), Desa Klawat, Kecamatan Sei Lala, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).

Melani berteriak minta tolong sembari berupaya melepaskan ikatan yang menjerat leher suaminya itu. Namun sayang, nyawa Selamat, tak tertolong. Peristiwa itu sontak mengegerkan warga yang tinggal di perumahan perusahaan plat merah itu.

"Biasanya tidur saya pulas, tapi malam itu tak tahu mengapa. Begitu saya terbangun dan ingin keluar kamar, saya kaget melihat suami saya tergantung di pintu kamar," kata Melani ditirukan Kapolres Inhu, AKBP Ari Wibowo SIK melalui Kasubag Humas Ipda Yarmen Djambak via pesan elektroniknya, Kamis (27/11/2014).

Disebutkan Yarmen, teriakan Melani membuat tetangga dan warga yang ada di perumahan itu terkejut dan berdatangan ke rumah korban. Beberapa orang warga melepaskan ikatan tali tambang dan menurunkan, korban sudah tak bernyawa lagi.

"Dari hasil pemeriksaan dokter yang kita datangkan ke lokasi, diketahui korban meninggal murni akibat bunuh diri, karena di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Pada kemaluan korban mengeluarkan cairan lendir", tambahnya.

Selain itu, terang Yarmen, dari keterangan beberapa saksi yang dimintai keterangan, korban bunuh diri diduga akibat tekanan hidup dan ekonomi. Sebab, korban saat ini berstatus pengangguran. Sebelumnya korban juga telah pernah melakukan percobaan bunuh diri dengan pola yang sama, beruntung saat itu nyawanya masih bisa diselamatkan.

"Korban gantung diri sekitar pukul 04.00 dinihari dengan menggunakan seutas tali tambang atau nilon. Saat ini, barang bukti telah diamankan untuk penyelidikan jika ada kemungkinan lain", tutupnya.(jef)