RENGAT,GORIAU.COM - Bertempat di Gedung Sejuta Sungkai Rengat, 76 mahasiswi angkatan XII Akademi Kebidanan (Akbid) Indragiri mengikuti prosesi pemasangan atribut PIN kompetensi dan ucap janji, Rabu (25/2/2015).

Pemasangan atribut PIN dan ucap janji ini merupakan salah satu syarat mahasiswi Akbid untuk melaksanakan praktek klinik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indrasari Rengat dan beberapa Puskesmas di Inhu.

Hadir pada acara tersebut Bupati Inhu, H Yopi Arianto, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Inhu, H Asriyan, Kepala Bagian Humas Setda Inhu, Jawalter S, Ketua Yayasan Pendidikan Indragiri (YPI), H Sunardi Ibrahim dan segenap pimpinan Perguruan Tinggi di Inhu, pimpinan BUMN, BUMD serta para orangtua mahasiswi Akbid Indragiri.

Direktur Akbid Indragiri, Venny Rismawati SST, MPH mengungkapkan bahwa, pemasangan atribut PIN dan ucap janji ini merupakan bukti bahwa mahasiswi Akbid telah bisa melaksanakan tugas di Puskesmas dan rumah sakit.

"Awalnya jumlah mahasiswi Akbid Indragiri angkatan XII ini berjumlah 80 orang. Seiring berjalan waktu, selama lebih 6 bulan proses perkuliahan, yang tersisa hanya 76 mahasiswi yang hari ini mengikuti pemasangan atribut PIN kompetensi dan ucap janji", sebutnya.

Dari 76 mahasiswi tersebut, tambah Veny, terdapat empat mahasiswi berprestasi dengan IPK yang pantastis, diantaranya, Nurvitasari dengan IPK 4,00, Firma Sintia, Melisya dan Devi Gustina dengan IPK masing-masing 3,52. Keempat mahasiswi berprestasi tersebut berhak menerima beasiswa dari Pemkab Inhu dengan bekerjasama dengan Bank Riau Kepri Cabang Air Molek.

Sementara itu, Ketua Yayasan Pendidikan Indragiri (YPI), H Sunardi Ibrahim, mengucapkan terimakasih kepada Pemkab Inhu yang sudah memberikan support terhadap dunia pendidikan di Kabupaten Inhu termasuk pada Akbid Indragiri.

Dengan demikian sebut, Sunardi, bagi mahasiswi Akbid yang sudah mengikuti pemasangan PIN kompetensi dan ucap janji agar dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diraih dibangku kuliah pada pelaksanaan praktek nanti. Sehingga dapat membantu masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan maksimal.

"Bidan merupakan pekerjaan mulia, terutama saat membantu masyarakat dalam menjalani proses persalinan. Sehingga mari kita laksanakan tugas mulia itu dengan penuh keikhlasan, apalagi sudah mengucapkan janji", pungkasnya.(jef)