RENGAT,GORIAU.COM - Sejak sepekan terakhir, stok Bahan Bakar Minyak (BBM) terutama jenis premium mengalami kelangkaan di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Hal itu diduga adanya pengurangan pendistribusian jatah premium oleh pihak PT Pertamina kebeberapa SPBU di Inhu.

Pasalnya, premium yang dikirim oleh pihak Pertaminan ke SPBU tidak sesuai dengan orderan (DO) yang dipesan. "Kita memesan 60 ribu liter, namun yang dikirim oleh Pertamina hanya 30 ribu dan bahkan ada yang 20 liter dalam satu hari. Sehingga jumlah premium ada tentu tidak mencukupi kebutuhan konsumen", ujar pengelola salah satu SPBU di Inhu.

Agar kelangkaan ini tidak berlarut, diharapkan instansi terkait untuk dapat mempertanyakan hal ini kepada pihak Pertamina. "Jika jatah atau DO tetap dikurangi, maka kelangkaan premium terus akan berlangsung hingga waktu yang tidak ditentuakan", sebutnya.

Salah seorang warga Pematang Reba, Salim (48), kepada GoRiau.Com, Sabtu (10/1/2015) menyebutkan, selain jatah dari Pertamina kurang, kelangkaan BBM jenis premium di Kabupaten Inhu juga diakibatkan oleh pengelola SPBU melakukan penjualan BBM kepada pengecer dengan menggunakan jerigen, sehingga stok BBM selalu kosong di SPBU tersebut.

"Stok premium di SPBU hanya tersedia pada pagi hingga menjelang siang, sementara pada sore hari hingga malam stok BBM selalu kosong. "Kita berharap pihak terkait dapat mencermati dan melakukan pengawasan terkait kondisi ini, sebab jika membeli pada penjual eceran harganya lebih tinggi dan itu sama saja dengan harga BBM sebelum diturunkan pemerintah," harapnya.

Sementara kenyataan itu bertolak belakang dengan ungkapan Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Pengelolaan Pasar (Disperindagpas), Inhu, Winaldi. Ia menyebutkan, sejauh ini pasokan BBM di SPBU tidak ada kendala. Berdasarkan keterangan dari pihak Pertamina, stok BBM hingga saat ini masih aman, sebutnya.

Winaldi menduga, bisa saja premium di sejumlah SPBU cepat habis akibat keterbatasan pembelian yang dilakukan SPBU kepada Pertamina. Sebab saat ini pembelian BBM harus dilakukan secara kontan atau cash. Bahkan Pertamina menjamin siap melayani permintaan dari SPBU.

Selain itu tambahnya, keterbatasan pembelian BBM oleh SPBU bisa saja disebabkan oleh sanksi yang diberikan oleh pihak Pertamina sebagai pembinaan terhadap SPBU tersebut. "Pembinaan yang dilakukan oleh Pertamina kepada SPBU tidak dilaporkan kepada Disperindag. Namun, pihak pertamina baru menjelaskan ketika ditanya kondisi BBM di setiap SPBU, jelasnya.

Pantauan GoRiau.Com di beberapa SPBU, Sabtu (10/1/2015) malam ini, seperti SPBU Danau Raja Rengat, SPBU Pematang Reba, SPBU Belilas dan SPBU Simpang 4 Japura, stok premium habis. Informasi dari warga sekitar, kekosongan premium tersebut telah terjadi sejak siang tadi.(jef)