RENGAT- Sedikitnya, sebanyak 24 siswa SD (Sekolah Dasar) dari Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau ikuti pertandingan sepakbola memperebutkan piala Danone 2016 tingkat regional I Provinsi Riau.

Mereka dibagi dalam 2 tim, saat ini tengah melakukan TC di lapangan sepakbola Abdi Praja, Kelurahan Pematang Reba. "Mereka ini disiapkan untuk pertandingan memperbutkan piala Danone di GOR UNRI Pekanbaru pada Sabtu hingga Minggu (6-7/2/2016) mendatang," ujar Herman Leeroth selaku Manager PS Rengat Barat Inhu, Jumat (29/1/2016) di Pematang Reba.

Disebutkan Herman, ke 24 siswa ini berdasarkan seleksi yang dilakukan di 34 SD dan MI yang ada di Rengat Barat pada pekan kemaren. Selain berdasarkan seleksi, tim itu juga diambil hasil seleksi sebagai pemain terbaik pada tournamen sepakbola antar SD se Rengat Barat pada tahun 2015 lalu.

Dalam penempatanan para pemain jelas Herman, posisi penyerang diisi Ferdi dari SD/MI Inecda, Desa Tani Makmur, Dewo SDN 024 Payarumbai dan Riko dari SDN 001 Pekan Heran. "Para pemain ini dilatih oleh enam pelatih yang merupakan guru olahraga dari beberapa SD di Rengat Barat," ungkapnya.

Pada pertandingannanti, Herman menargetkan, FC Rengat Barat ditargetkan dapat mempertahankan gelar juara pertama seperti pada tahun 2015 lalu.

"Tidak itu saja, kita juga menargetkan FC Rengat Barat ini berhasil meraih juara pertama piala Danone ditingkat wilayah Sumatera yang akan digelar di Palembang Sumsel. "Tahun 2015 lalu, kita hanya mampu berada diposisi ke dua tingkat Sumatera setelah kalah saat menghadapi PS Kepri di stadiob Medan," sebutnya.

Oleh karena itu, pihaknya berharap kepada Pemerintah Inhu dapat memberi dukungan, baik moril maupun materil kepada PS Rengat Barat ini. Karena dua tahun belakangan, FC Rengat Barat secara berturut-turut berhasil membawa nama Kabupaten Inhu menjadi utusan Provinsi Riau pada piala Danone tingkat wilayah se Sumatera.

Sementara selama ini terang Herman, selama ini, pembiayaan tim selama ini hanya ditanggung melalui 34 kepala SD melalui K3S Rengat Barat dengan pola memotong dana BOS Rp3000 per siswa, pungkasnya.***