RENGAT, GORIAU.COM - Upaya meningkatkan sarana dan prasarana pertanian di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH), tidak hanya mengandalkan APBD Kabupaten Inhu, melainkan sebahagian besar berasal dari dana bantuan APBN.

Jika mengandalkan APBD Inhu saja, tentu tidak akan mumpuni, sehingga upaya pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana pertanian di daerah ini akan berjalan lamban, ujar Kadis Pertanian HTP Rahmat, M.Si di kantornya Senin (10/2/2014).

" Maka dari itu, kita berupaya semaksimal mungkin meraup dana APBN, sehingga tekat kita untuk mempertahankan ketahanan pangan daerah dan berupaya menjadi swasembadaa pangan, tentu akan bisa diwujut kan pda beberpa tahun yang mendatang", ujar Kadis Pertanian HTP itu.

Selain itu, sebut Rahmat, biaya yang dibutuhkan untuk mengembangkan sebuah sarana pertanian, bukanlah sedikit, malainkan membutuhkan biaya yang sangat besar. Misalnya saja untuk pembuatan cetak sawah baru.

" Setelah sawah dicetak, tentu tidak mungkin lansung bisa ditanam dan menghasilkan, melainkan membutuhkan banyak proses, seperti irigasi, penyuburan areal, pembibitaan benih hingga tahap penanaman. Tidak sampai disitu, setelah ditanam, tentu haarus dirawat hingga tahap panen dan pasca panen, kesemuanya itu harus pakai biaya", terang mantan Kabid BP4KKP itu.

Maka dari itu, kita sangat membutuhkan bantuan dari APBN dan APBD Provinsi untuk pengembangan program pertanian tersebut, maka dengan berbagai macam cara dan upaya, tahun 2013 kemaren, Dinas Pertanian Inhu merhasil mendapatkan bantuan dari APBN sebesar, Rp. 6 milyar lebih.

" Untuk tahun 2014 ini, kita juga telah mengajukan bantuan dana serta bantuan sarana dan prasaran pertanian untuk para petani di Inhu ke Kementrian atau Dirjen pertanian. Kita berharap apa yang kita ajukan ini hendaknya bisa teralisasi seperti yang kita harapkan. Pastinya yang kita ajukan ini lebih besar dari tahun 2013 kemaren", pungkas mantan Kepsek SMK Pertanian Pasir Penyu itu.

(jef)