RENGAT, GORIAU.COM - Babak penyisihan grup cabang olahraga (cabor) sepak bola resmi dibuka pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VIII Riau di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Kamis (16/10/2014). Babak penyisihan cabor tersebut digelar pada tiga kecamatan di Inhu, yaitu Lapangan Bola Kaki Desa Titian Resak, Kecamatan Seberida, Stadion Garuda Air Molek, Kecamatan Pasir Penyu dan Lapangan Bola Kaki Lirik.

Sementara itu, pertandingan cabang sepakbola Porprov VIII 2014, babak penyisihan grup B yang dilaksanakan di lapangan sepak bola Desa Titian Resak, Seberida antara Pekanbaru VS Inhil berlangsung ricuh, berawal dari pelanggaran yang dilakukan penjaga gawang Inhil terhadap salah satu pemin Pekanbaru di kotak terlarang dan wasit langsung menunjuk titik putih pada menit ke 64 babak kedua.

Sebelumnya, permainan kedua kesebelasan berjalan sengit, kedua kesebelasan saling melakukan penyerangan. Sehingga pada pertengahan babak pertama kesebelasan Pekanbaru dihadiahi pinalti oleh wasit Anton Subagio karena salah seorang pemain Inhil melakukan pelanggaran di kotak terlarang, tapi sayang kiper kesebelasan Inhil berhasil mematahkan eksekusi yang dilakukan Badi pemain dengan nomor punggung 18 dari Pekanbaru itu, skor tetap imbang 0-0.

Dimenit akhir babak pertama, kesebelasan Inhil yang mendapatkan hadiah pinalti dari wasit, karena striker kesebelasaan Inhil dijatuhkan pemain Pekanbaru di kotak enam belas dan wasit menujuk titik putih. Dino Rudi Utama pemaing dengan nomor punggung 6 berhasil melakukan eksekusi, skor 1-0 untuk Inhil hingga turun minum.

Memasuki babak kedua, punggawa askar bertuah itu meningkatkan tempo permainan dan berbuah gol, Fikri pemain nomor punggung 21 itu memanfaatkan umpan silang dari rekan setimnya, kedudukan imbang 1-1.

Tepat pada menit 64, kesebelasan Pekanbaru kembali dihadiahi pinalti oleh wasit, karena penjaga gawang Inhil dianggap wasit melakukan pelanggaran dengan sengaja terhadap kesebelasan Pekanbaru. Namun keputusan wasit tersebut diprotes keras oleh tim Inhil, sebab sebelum pelanggaran terjadi, bola telah dikuasai sepenuhnya oleh kiper Inhil.

Walau telah melakukan protes keras dan dialog kedua manager tim, wasit tetap bersikukuh dengan keputusnnya, Pekanbaru kembali diahdiahi pinalti. Walau tanpa penjaga gawang Inhil eksekusi pinalti tetap dilaksanakan, skor 2-1 untuk Pekanbaru.

Tak berhenti disitu, emosi tim manager dan suporter Inhil memuncak dan mereka langsung mengejar wasit. Beruntung pihak keamanan yang telah disiagakan berhasil menyelamatkan wasit dari amukan ratusan suporter Inhil itu, pertandinganpun dihentikan dengan skor akhir 2-1 untuk Pekanbaru.(jef)