RENGAT,GORIAU.COM - Kebakaran dahsyat yang menimpa, Yandri (33), seorang petani warga, Desa Kuala Cenaku, Kecamatan Kuala Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau pada, Kamis (26/2/2015) dinihari tadi meninggalkan luka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan, terutama bagi kakak kandung korban Nurhayati (34).

"Saya tak kuasa menerima semua ini. Terlebih melihat adik ipar saya yang saat ini sedang hamil tua. Cobaan ini terlalu berat untuk kami terima", sebut Nurhayati, sambil tersedu.

Namun demikian tambahnya, dirinya yakin bahwa semua ini tidak lain dan tidak bukan kehendak Allah SWT. Suka tidak suka dan mau tidak mau, pihak keluarga mencoba untuk iklas menerima semua itu. "Almarhum bersama anaknya akan dimakamkan di pemakaman umum desa, mereka dimakamkan dalam satu lobang yang sama, namun dengan peti atau lahat yang berbeda", tutupnya.

Sementara itu, Sari (54) seorang nelayan yang juga saksi mata atas kejadian itu kepada GoRiau.Com, di rumah duka Jl Lintas Rengat Tembilahan, Desa Kuala Cenaku menyebutkan bahwa, kebakaran itu diketahui dari cahanya api yang ia lihat dari kejauhan saat dirinya berserta empat rekannya yang lain sedang memasang jaring untuk menangkap ikan. Saat itu sekitar pukul 02.30 WIB.

Akan tetapi, cahaya yang dilihatnya itu semangkin lama kian membesar, sehingga dirinya curiga bahwa cahanya itu berasal dari api kebakaran. Dan untuk memastikannya, Sari bersama rekannya yang lain mendatangi sumber cahanya tersebut.

"Kejadian itu kami ketahui sekitar pukul 02.30 WIB, begitu kami penasaran melihat ada cahaya terang, kami mencari sumber cahaya itu, alahkah terkejutnya kami saat melihat rumah korban tinggal puing, namun api masih menyala besar. Saat itu sekitar pukul 03.30 WIB", ujarnya menceritakan kejadian itu.

Begitu melihat hal itu, dirinya mencoba memberitahukan warga sekitar yang jarak rumahnya cukup jauh dari rumah korban dan melakukan pemadaman api dengan menggunakan alat seadanya.

"Saya bersama dengan beberapa orang warga yang lain melakukan pemadaman apai, sementara dua rekan saya yang lain, saya minta mencari bantuan dan memberitahukan kejadian ini kepada pihak keluarga korban. Api bisa dipadamkan setelah satu jam. Saat itu, warga sudah berdatangan", jelasnya.

Masih kata, Sari, yang juga mantan ketua RT daerah itu, rumah korban cukup terpencil dari keramaian, sehingga tak seorangpun yang mengetahui apa penyebab kebakaran tersebut dan dari mana sumber apinya, pungkasnya menceritakan kronologis kebakaran itu.

Seperti diberitakan sebelumnya, dari hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan Polres Inhu, api diduga berasal dari lampu teplok (lampu minyak tanah) yang digunakan korban sebagai sarana penerangan. Dalam insiden itu, Yandri pemilik rumah dan istrinya, Islamiah yang tengah hamil sembilan bulan serta kedua anaknya, Aldi Pratama dan Hendri ikut menjadi korban pada kebakaran tersebut.

Saat ditemukan disela-sela puing rumah yang terbuat dari papan itu, posisi Yandri dan istrinya dalam keadaan tertelungkup tidak jauh dari pintu rumah, sementara kedua anaknya ditemukan dibagian kamar.(jef)