RENGAT,GORIAU.COM - Sejak dua bulan terakhir, harga elpiji berukuran 3 Kg di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) menanjak tajam, dibeberapa wilayah kecamatan di Inhu, harga elpiji melon tersebut bisa mencapai angka Rp25.000 per tabung.

Tidak itu saja, saat ini elpiji melon tersebut juga mulai menghilang dari peredaran. Tidak hanya ditingkat pengecer, kelangkaan tersebut hampir terjadi disetiap pangkalan yang ada diwilayah Inhu.

"Kelangkaan elpiji ini sudah berjalan lama, bahkah harga elpiji tersebut mengalami kenaikan. Bahkan kenaikannya tidak hanya ditingkat pengecer, melainkan dipangkalan. Seperti halnya di pangkalan elpiji yang ada di Kelurahan Pematang Reba, yakni Rp20.000 hingga Rp21.000 per tabungnya", ujar salah seorang ibu rumah tangga (IRT) Lina (30) kepada GoRiau.Com, Senin (18/5/2015) di Pematang Reba.

Menanggapi keluhan warga itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Disperindagpas) Inhu, Riau Hasman Dayat berjanji akan segera menindak lanjuti hal itu.

"Sebenarnya tidak ada kelangkaan elpiji di Inhu, melainkan kelangkaan itu terjadi diduga akibat adanya permainan atau ulah para agen dan pangkalan. Dengan demikian, kita akan segera menertipkan hal itu", sebut Hasman.

Tidak hanya itu sebut Hasman, pihaknya berjanji akan menindak tegas oknum agen dan pangkalan yang nakal itu. "Kita akan tindak tegas agen dan pangkalan nakal yang bermain-main dalam pendistribusian elpiji bersubsidi ini, karena ini adalah masyarakat umum", tegasnya.

Bukan itu saja lanjut mantan Kabag Keuangan Setda Inhu itu, jika ditemukan pangkalan menjual diatas HET, maka pihaknya akan memberlakukan sangsi penghentian pendistribusian atau suplai dari agen kepangkalan tersebut dalam waktu yang ditentukan. "Namun jika masih melanggar, kita akan cabut izin pangkalan tersebut", pungkas Hasman tegas.

Untuk diketahui, harga eceran tertinggi (HET) diwilayah Inhu berkisar dari Rp15.300 hingga Rp18.700 untuk wilayah yang jarak tempuhnya jauh.(jef)