RENGAT,GORIAU.COM - Ditengah tingginya tingkat kenakalan remaja serta pelajar di Provinsi Riau termasuk di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), ternyata masih ada yang memiliki rasa kepeduli antar sesama. Seperti halnya sejumlah pelajar SMP dan SMA di Kecamatan Rengat Barat, Inhu ini.

Yang mana, pelajar yang tergabung dalam Komunitas Sakha ini, setiap sore melakukan penggalangan dana guna disumbangkan kepada para anak yatim dan piatu yang ada didaerah itu.

Hebatnya, penggelangan dana tersebut mereka lakukan dengan cara menjual berbagai jenis kue untuk berbuka di Pasar Ramadan Simpang Tugu Patin Pematang Reba.

"Setiap sore jelang buka puasa, kami menjual takjil di pasar ini. Keuntungan dari jual kue ini akan kami gunakan untuk membantu anak yatim atau piatu yang kurang mampu saat menghadapi lebaran nanti," ujar Sendi (14) salah seorang yang tergabung dalam komunitas Sakha tersebut, Minggu (21/6/2015).

Disebutkan pelajar yang baru lulus dari SMPN 1 Rengat Barat itu, sedikitnya ada 20 pelajar lain yang tergabung dalam komunitas itu. Sedangkan untuk modal awal ppembuatan kue, mereka beriuran dengan cara menyisihkan uang jajan mereka.

Sendi menambahakan, selain untuk beramal, kegiatan yang mereka lakukan itu juga selaligus untuk mengisi liburan panjang sekolah. "Kegiatan amal ini sekaligus mengisi liburan sekolah selama Ramadan. Alhamdulilah, para orangtua kami sangat mendukung kegiatan ini, bahkan ada beberapa orangtua juga ikut menanam saham atau membantu modal pembuatan kue ini", jelasnya.

Selain dijual, anggota Sakha juga berkeliling membawa takjil itu dan membagikan secara gratis kepada orang kurang mampu dan pengemis jalanan. "Ada yang kami bagi-bagikan secara cuma-cuma dan ada yang kami jual. Soal untung rugi itu urusan Allah, yang terpenting niat kami tulus untuk membantu sesama, seperti yang diajarkan oleh para guru dan orangtua kami", tuturnya.

Tidak hanya menjual takjil, kegiatan sosial lain yang dilakukan para pelajar itu adalah gotoroyong membersihkan masjid dan mushalla yang berada di seputaran Kelurahan Pematang Reba. Hal ini bertujuan untuk membentuk karakter generasi muda dalam menggalakan hidup bergotong royong dan menjadikan masjid maupun mushalla sebagai tempat tongkrongan muda-mudi yang berahlak mulia.

"Kami bertekat, kegiatan ini akan terus berlangsung setiap bulan ramadan. Sehingga derita atau kesedihan yang dirasakan oleh para anak yatim atau piatu tersebut bisa sedikit kami ringankan dengan apa yang kami lakukan saat ini", pungkasnya dengan mata yang berkaca-kaca.

(jef)