TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Meskipun pengesahan APBD Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) 2015, sudah diketuk pada November 2014 lalu, namun hingga akhir Bulan Juli tahun ini, progress pengerjaan fisik masih sangat rendah.

Arahan Bupati Inhil, HM Wardan kepada SKPD agar menyelesaikan proses lelang di ULP pada akhir Juli pun belum banyak yang terlaksana.

''Siapa yang salah di Negeriku Inhil ini, semua program yang digadang-gadangkan belum terlaksana,'' sebut Ketua Komisi IV DPRD Inhil, H Adriyanto kepada GoRiau.com, Minggu (2/8/2015).

Jangan bertanya soal paket Pekerjaan Langsung (PL), honor RT dan RW serta honor Magrib Mengaji saja dikatakannya belum jelas kapan pencairannya.

''Masyarakat harus lebih bersabar untuk dapat segera menikmati pembangunan yang di impikan. Mari kita tanyakan salah siapa sehingga semua terjadi seperti ini,'' tambah pria yang akrab disapa H Ateng ini.

Apalagi dikatakannya pengerjaan fisik yang besar, seperti pembangunan tanggul untuk penyelamatan kebun kelapa rakyat, pengerjaan yang kecil saja susah untuk terealisasi.

''Mungkin nunggu kelapanya mucung baru dilaksanakan proyek itu, inilah yang namanya, tinggi gunung seribu janji, padahal masyarakat sudah menanti spirit baru perubahan, yang sudah 2 tahun tak kunjung kejelasan,'' sebutnya lagi.

Jika berkaca dengan kabupaten tetangga, dikatakan Politisi Partai Amanat Nasional (PAN), Negeri Seribu Parit sudah jauh tertinggal, dimana jembatan mereka dikatakannya sudah jadi ikon wisata, sedangkan jembatan di Inhil malah jadi tempat maksiat dikala malam tiba.

''Terlalu banyak yang harus kita benahi, tak cukup dengan janji-janji belaka saja, karena yang dibutuhkan bukan retorika, tapi kerja nyata,'' tukas H Adriyanto.(ayu)