TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Masyarakat Peduli Indragiri Hilir (MPI) bersama Walhi Riau dan perwakilan masyarakat, Jumat (30/1/2015) siang mendatangi Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Inhil untuk menyampaikan keluhan menyangkut masih beroperasinya PT SAL di Desa Pungkat, Kecamatan Gaung.

Penyampaian keluhan itu disambut oleh Komisi I DPRD Inhil dengan melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dipimpin oleh Ketua Komisi I DPRD Inhil, Yusuf Said dan diikuti oleh beberapa anggota Komisi I.

Dalam penyampaiannya, Anggota MPI, Tengku Suhandri mengatakan bahwa pasca terjadinya penangkapan 21 warga Pungkat, saat ini PT SAL masih terus beroperasi, padahal Pemerintah Kabupaten telah mengirimkan surat untuk menghentikan sementara operasi anak perusahaan Surya Dumai tersebut.

Untuk itu ia meminta Pemkab dan DPRD tidak lagi mengirim surat, namun mengambil langkah tegas dengan mencabut izin operasi PT SAL. Karena dikatakan Tengku PT SAL membabat 3.700 hektar hutan yang belum memiliki izin pelepasan, sementara hutan tersebut merupakan tempat pencaharian warga Pungkat.

''Bapak Bupati yang terhormat, tolong bantu kami, dengarkan kami jangan bisa mengirim surat saja, kami minta ketegasan,'' mohon Tengku agar dihadapan Komisi I agar keluhannya disampaikan kepada Bupati Inhil.

Selain meminta perhatian dari Pemkab dan DPRD Inhil, pihak MPI dan Walhi meminta aparat penegak hukum juga mengambil langkah tegas dengan menangkap PT SAL karena sudah jelas PT SAL melakukan penebangan liar.

''Pihak penegak hukum juga tolong tangkap mereka, masuk ke lokasi PT SAL tengah membabat hutan saat ini. Jangan masyarakat menebang pohon dengan kampak saja yang diadili,'' tukasnya.

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi I DPRD Inhil, Yusuf Said mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih mendalami dengan menghimpun data. Dikatakan dia, selain mendalami persoalan PT SAL, pihaknya juga melakukan pendalaman dengan 21 perusahaan lainnya yang juga bermasalah.

''Kami bukan hakim yang bisa memutuskan, tapi kami akan mencoba menyelesaikan kasus ini tanpa ada ribut-ribut,'' ujar Yusuf Said.(ayu)