TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Mengingat malaria merupakan penyakit menular yang hingga saat ini masih menjadi masalah kesehatan, maka Dinas Kesehatan Indragiri Hilir (Inhil) menggelar kegiatan Mass Blood Surveys di Desa Kuala Selat dan Sungai Simbar, Kecamatan Kateman.

Kegiatan yang telah dimulai pada Rabu (10/6/2015) ini, akan diadakan selama 4 hari yaitu hingga Minggu (14/6/2015) mendatang. Dimana, kegiatan yang juga dalam rangka Milad Emas Kabupaten Inhil ini sendiri dibiayai melalui dana APBD Inhil dan bantuan dari Global Fund untuk malaria.

Seperti yang dijelaskan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Inhil, Dr Hj Alvi Furwanti Alwie, kegiatan ini akan diikuti sebanyak 2.150 masyarakat desa dari usia 9 tahun ke atas, yang terdiri dari 1.150 warga Desa Kuala Selat dan 1.000 warga Sungai Simbar.

Pemilihan 2 desa di Kecamatan Kateman itu sendiri, dijelaskan mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah ini dikarenakan Annual Parasite Incidence (API) malaria di 2 tempat tersebut masih diatas 5 persen.

''Di Kabupaten Inhil API dibawah 1 persen, hanya 2 daerah itu saja yang diatas 5 persen, makanya MBS ini kita lakukan untuk mengetahui terkait penularan malaria di sana,'' ujar Alvi.

MBS sendiri, dijelaskannya adalah proses mendiagnosa dengan cara pengambilan darah, untuk menemukan penderita positif dan pengobatan yang tepat pada masyarakat wilayah sasaran.

''Diagnosa ini dilakukan secara laboratorium melalui pemeriksaan dengan menggunakan mikroskop maupun dengan Rapid Diagnostic Test (RDT), dimana waktu yang diperlukan untuk membaca hasil RDT ini berkisar antara 15 hingga 30 menit,'' tambahnya.

Setelah 15 hingga 30 menit itu, dikatakan Alvi akan diketahui mana masyarakat yang positif menderita malaria, sehingga dapat langsung diberikan pengobatan yang tepat.

''Ini juga salah satu strategi kita untuk mencapai tujuan yaitu di tahun 2017, Inhil eliminasi malaria, kita berharap, pada tahun itu sudah tidak ada lagi kasus malaria di Negeri tercinta ini,'' harap Alvi.(ayu)