TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Semenjak belum ditetapkan menjadi tersangka, SI (33), hingga akhirnya ditetapkan menjadi tersangka kasus pembunuhan terhadap, Minah, keterangan SI selalu berubah-ubah.

Seperti yang dijelaskan Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Tembilahan, IPDA Agus Susanto kepada GoRiau.com, Senin (6/7/2015) malam, sebelumnya SI mengaku tidak kenal dengan korban.

''Pertama ia (tersangka) bilang gak kenal, akhirnya bilang kenal, pas kita tanya dia berada di mana saat hari kejadian, bilangnya lagi makan soto,'' jelas Agus.

Namun saat dilakukan penyelidikan, SI diketahui tidak berada di tempat soto seperti yang dimaksudkannya.

''Dari situ kita sudah mulai curiga, dan akhirnya ketika hari Sabtu (4/7/2015) ia akhirnya mengaku bahwa ia yang melakukan, tapi dia bilangnya tidak sendiri, dan bukan sebagai eksekutor,'' terangnya.

Namun, saat menjelaskan kronologis pembunuhan itu, dikatakan Agus, keterangan dari tersangka banyak yang janggal, dan jauh berbeda dengan hasil otopsi oleh tim penyidik.

''Cerita dia, dia yang bius korban, terus eksekutor yang jerat leher korban dengan tali hingga tewas,'' sebut Agus.

Sedangkan berdasarkan hasil otopsi, luka di leher korban dikatakan Agus adalah luka cekik, bukan luka dari jeratan tali.

''Ada juga luka bekas cakaran kuku di tangan kiri korban, tapi SI tidak ada menceritakan soal itu,''cetusnya.

Termasuk sang eksekutor yang dikatakan tersangka bernama Ijal, yang merupakan warga Sungai Luar, dikatakan Agus pihaknya sudah menyusuri tempat tersebut, namun tidak ada orang seperti yang dikatakan tersangka.

''Dari ciri-ciri hinga nama yang disebutkan tersangka, tidak ada yang betul, makanya kita bilang, keterangan dia susah dipercaya, selalu berubah-ubah,'' tukas Agus Susanto.(ayu)