TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Indragiri Hilir (Inhil) menyebutkan bahwa salah satu penyebab seringnya masyarakat yang bermukim di Negeri Seribu Parit ini terserang gatal-gatal pada kulit adalah karena perusahaan yang sembarangan meletakan Instalansi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

''Kami sudah berkunjung ke beberapa perusahaan, dan kami dapati banyak perusahaan yang meletakan IPAL tidak jauh dari bantaran sungai dan laut,'' ujar Anggota Komisi III DPRD Inhil, M Amin.

Dikatakan Politisi Partai Persatuan Pembangunan ini suatu perangkat peralatan teknik beserta perlengkapannya yang memproses dan mengolah cairan sisa proses produksi pabrik seperti IPAL seharusnya diletakan sangat jauh dari tepian sungai sehingga tidak mencemari air sungai dan laut.

''Kenapa diletakan IPAL itu tidak jauh-jauh saja dari sungai. Sedangkan jauh saja meletakan IPAL itu bermasalah, apalagi dekat dengan sungai,'' tukasnya.

Karena banyaknya perusahaan yang meletakan IPAL di tepian sungai dan laut hal itulah dikatakan M Amin yang menyebabkan air sungai tercemar sehingga akibat lainnya masyarakat yang menggunakan air sungai untuk mandipun menjadi terserang gatal-gatal.

''Ini sudah meresahkan masyarakat, kita minta Badan Lingkungan Hidup memikirkan ini. BLH harus memberi teguran kepada perusahaan yang bersangkutan dan meminta mereka memindahkan letaknya,'' harap M Amin.

Menanggapi hal itu, Kepala BLH Inhil, Encik Kamal Syahindra mengungkapkan bahwa kedepannya pihaknya akan lebih berusaha untuk mengantisipasi hal-hal seperti ini.

''Pemikiran Pak M Amin sama dengan pemikiran kami di BLH, jadi kami akan meminta peletakan IPAL itu harus jauh jaraknya dari bantara sungai dan laut,'' tutur Encik.(ayu)