TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa telah banyak petani kelapa yang beralih profesi ke jenis pekerjaan lainnya, hal itu dikarenakan, menjadi petani kelapa sudah tidak menjanjikan lagi di Negeri Seribu Parit ini.

Banyaknya kebun kelapa yang rusak bukan menjadi satu-satunya alasan para petani enggan meneruskan profesi tersebut, namun, harga kelapa yang tidak stabil juga menjadi salah satu faktor pendukung keengganan petani terus berkebun kelapa.

Melihat fenomena itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Indragiri Hilir (Inhil), meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) untuk mencarikan solusi mengatasi hal tersebut.

Seperti yang dikatakan Wakil Komisi III DPRD Inhil, Edi Sindrang saat berbincang dengan wartawan baru-baru ini, ketidakstabilan harga kelapa tersebut, dikarenakan harga masih ditentukan oleh perusahaan.

''Pemkab harus cari jalan keluar, jangan sampai, harga terus mengikut kehendak perusahaan atau pembeli saja,''tukasnya.

Jika Pemkab hanya menonton permasalah perkelapaan di Inhil ini saja, dikatakan Politisi Partai Golongan Karya ini, kedepannya, kelapa hanya tinggal hikayat saja di Inhil ini.

''Kondisi saat ini, biaya perawatan lebih besar dari harga jual kelapa itu sendiri, makanya saya bilang Pemkab cari solusi dan bentuk bursa kelapa,'' tutup pria penggemar batu akik ini.(ayu)