PEKANBARU - Proyek pengaspalan jalan lintas provinsi penghubung Kota Baru-Selensen di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau yang baru selesai akhir tahun lalu sudah berlubang dan berdebu di beberapa titik. Kerusakan ini mengganggu aktifitas warga setempat.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi C DPRD Riau H. Musyaffak Asikin, Senin (25/7/2016). Politisi PAN ini mengatakan, berdasarkan jadwal, masa pemeliharaan dari PT. Artha Kindo Perkasa selaku kontraktor sudah habis.

"Ternyata beberapa ruas sudah rusak belum ada perbaikan. Saya minta dinas terkait untuk tidak diam dan turun meninjau ke lapangan," sampainya.

Proyek peningkatan jalan yang menggunakan APBD Riau 2015 dengan pagu anggaran sebesar Rp31 miliar ini terkesan dikerjakan asal-asalan. Kenapa demikian, ujar dia, karena proyek tersebut baru selesai dikerjakan pada Desember 2015 lalu, tapi sempat dilakukan tambal sulam beberapa kali oleh kontraktor."Itu artinya pekerjaan tersebut tidak punya kualitas yang baik dan bahkan sampai hari ini masih terdapat kerusakan pada ruas yang diaspal. Heran saya mengapa jalan terlalu mudah berlobang?," tanyanya.

Musyaffak berharap pada kawan-kawan anggota Komisi D DPRD Riau yang membidangi masalah infrastruktur untuk turun ke lapangan melakukan monitoring, melihat kondisi jalan tersebut. Jika ada pekerjaan yang tidak sesuai dengan petunjuk teknis, dapat tindak lanjuti secara hukum.

Terkait masalah debu, menurut H. Musyaffak Asikin, beberapa waktu lalu masyarakat setempat sempat resah dan melakukan aksi demo ke Kantor Camat Keritang. Oleh Camat Keritang, beberapa tokoh masyarakat difasilitasi menghadap Bupati Indragiri Hilir di Tembilahan untuk mencari solusi.

Bupati pada pertemuan tersebut berjanji untuk mengkomunikasi terkait hal tersebut ke Pemprov Riau. Namun sejauh ini belum ada tindak lanjut. Bahkan mobil water tank yang diharapkan warga standby di sepanjang jalan untuk menyiram debu belum terlihat. Syukur saja beberapa hari ini hujan mengguyur kawasan itu, sehingga masalah debu sedikit teratasi. ***