TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Melihat fenomena akhir-akhir ini, dengan banyaknya kasus kekerasan terutama kekerasan seksual yang menimpa anak-anak di Indragiri Hilir (Inhil), Riau ini, Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) memanggil semua pihak terkait dengan hal tersebut.

Dipimpin Ketua Komisi IV, H Adriyanto, dilaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) di gedung DPRD Inhil, Selasa (13/10/2015) yang dihadiri oleh Ketua TP PKK Inhil, Zulaikhah Wardan, Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB), Disdik, Kemenag dan anggota P2TP2A.

Dalam kesempatan itu, Adriyanto meminta semua pihak terkait, agar melakukan antisipasi dini untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual kepada anak.

Baik dengan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah, atau memberikan pemahaman langsung kepada orangtua anak, tentang bagaimana melindungi buah hati dari para 'predator' anak.

''Antisiapi kekerasan terhadap anak menjadi tanggung jawab kita semua, tidak bisa satu pihak saja yang memegang tanggung jawab. Tapi kita semua, jika tidak begitu, kasus kekerasan anak akan terus meningkat,'' sebut Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Menanggapi hal itu, Ketua TP PKK Inhil, Zulaikhah Wardan mengungkapkan, untuk tahun 2015 ini, telah terjadi 35 kasus kekerasan kepada anak, dan yang terbanyak didominasi oleh pemerkosaan dan pelecehan seksual.

''Jujur saja, kita prihatin dengan kejadian ini. Tapi tentunya, kami terus mengupayakan melakukan pencegahan-pencegahan, yang jelas, komitmen kita bersama komisi IV sama, menekan kasus-kasus seperti ini,'' tukas istri Bupati Inhil ini.(ayu)