PEKANBARU, GORIAU.COM - Kepolisian Daerah (Polda) Riau, mengintensifkan pengawasan terhadap peredaran uang palsu (Upal) jelang lebaran, dimana transaksi Rupiah baik dipasar dan perbelanjaan serta tempat penukaran uang, kerap jadi sasaran peredaran Upal.

Direktur Intelijen dan Keamanan (Dir Intelkam) Polda Riau, Kombes Djati Witoyo kepada GoRiau.com menjelaskan, bahwa ada indikasi pergerakan Upal, khususnya dimomentum jelang lebaran, yang selalu ada peningkatan jual beli di lokasi perbelanjaan, termasuk tempat penukaran uang non resmi.

"Sebab itu, kita lakukan upaya antisipasi dengan melakukan penyelidikan terhadap peredaran uang palsu di Riau. Kecendrungan pada saat pembagian zakat, pembelian barang sembako dan penukaran uang. Ini perlu diwaspadai masyarakat, terutama tempat keramaian dan perbelanjaan," ungkap Kombes Djati.

Tak hanya disana, pelaku pengedar uang palsu juga kerap mengambil sasaran seperti ditempat penukaran uang yang biasanya menjamur disetiap sudut kota jelang lebaran. "Itu juga perlu diwaspadai, lebih baik tukarkan uang di Bank saja," imbuhnya.

Meski sejauh ini belum ada indikasi uang palsu, sambungnya, masyarakat perlu lebih teliti dalam membedakan uang asli dan uang palsu. "Bisa dengan cara dilihat, diraba dan diterawang. Kalau ada alat infrared itu lebih baik dan akurat," jawabnya.

Masih terkait hal serupa, Kepala Bidang Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo menambahkan, jika ada masyarakat menemukan adanya peredaran Upal, maka diharapkan segera melaporkannya ke polisi "segera laporkan ke pihak kepolisian agar penindakan bisa cepat dilakukan," sebutnya.

Hasil koordinasi dengan intelijen, uang palsu tersebut, sambungnya, cenderung masuk dari kawasan pulau Jawa. Sebagian ada yang menuju ke Riau, dan sisanya ke provinsi yang dirasa pergerakan ekonominya baik. "Ya Riau juga jadi salahsatu sasarannya. Maka sebab itu, perlu kehati-hatian masyarakat," tutup Guntur. (had)