PEKANBARU, GORIAU.COM - Hardyanto (23), warga Jalan Cendrawasih, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru, Riau, dirampok dan dianiaya temannya sendiri, Ms (22), warga Jalan Nelayan, Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru.

Kejahatan Ms terhadap Hardyanto tersebut terjadi di Jalan Nelayan, Kelurahan Sri Meranti, Selasa (22/4/2014).

Kecamatan Rumbai Selasa (22/4). Sepeda motor, uang dan Hp Blackberry milik korban dirampas pelaku.

Dalam laporannya di Mapolresta Pekanbaru, Rabu (23/4/2014), korban mengaku kejadian bermula ketika pelaku meminjam sepeda motor korban dengan alasan mau pulang kampung. Namun korban tidak bersedia meminjamkannya.

Pada Selasa, sekitar pukul 22.00 WIB, korban ditelepon pelaku, meminta agar korban menjemput pelaku dengan alasan pelaku tidak punya kendaraan. Tanpa rasa curiga korban pun menjemput pelaku di kediamannya di Jalan Nelayan.

"Karena tidak curiga, saya menjemput pelaku dan setibanya di sana saya dibawa ke tempat teman-teman pelaku yang saat itu sedang mabuk-mabukkan. Tanpa bicara mereka menarik saya dari sepeda motor. Sekitar 4 orang, termasuk pelaku memukul dan mencekik saya. Tubuh saya dipijak-pijak," jelas korban dalam laporannya.

Pelaku kemudian mengambil uang di dompet korban dan pergi membeli minuman. "Saat itulah saya lari setelah dianiaya dan barang-barang dirampas, hingga saya pun akhirnya jatuh dan sempat tidak sadarkan diri. Saat saya bangun saya berusaha lari hingga saya tiba di rumah teman saya," kata korban kepada petugas

Dikatakan korban, sepeda motor Beat dengan nopol F1 BM 2636 NZ, dompet, hp BB dan jam tangan dirampas pelaku dan temannya, "Kalau total keseluruhan mencapai Rp15 juta kerugian," tutur korban.

Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Pekanbaru Kombes Pol Robert Haryanto Watratan, SH SSos MH, saat dikonfirmasi Kamis (24/4), melalui Kasat Reskrim Kompol Arief Fajar Satria, SH SIK MH, mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap kasus penganiayaan dan perampokan terhadap korban Hardyanto, "Kasusnya sudah kita terima dan kini masih lidik," terang Arief.ktr