SELATPANJANG, GORIAU.COM - Satuan Reskrim Polres Kepulauan Meranti masih mendalami kasus dugaan percobaan penculikan anak di Jalan Kuburan Baru Selatpanjang. Pasalnya, hingga Sabtu (20/9/2014) motif dari kejadian ini belum tergambarkan.


Hal itu sebagaimana disampaikan Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Zahwani Pandra Arsyad SH MSi, melalui Kasat Reskrim AKP Antoni L Gaol SH MH, ketika ditemui di kantornya, Sabtu pagi. Kata Antoni, setelah mereka melakukan pemeriksaan terhadap terduga, MY (22), memang motif dari kejadian tersebut belum tergambarkan karena MY kerapkali berbicara 'ngawur' seperti masih ada pengaruh obat-obatan yang dikonsumsinya untuk mabuk sebelum ditangkap warga.
"Berdasarkan keterangan saksi dan petunjuk saat olah TKP, memang motivasi dia berada di sana (kuburan baru, red) itu belum tergambarkan," kata Antoni.
Diceritakan Antoni, berdasarkan keterangan dari MY, waktu itu MY menyuruh dua orang temannya untuk membeli obat (untuk dikonsumsi agar mabuk, red) dengan uang Rp150 ribu dan menyerahkan sepeda motornya. Sementara MY ditinggalkan di daerah kuburan baru itu.
"Dia ditinggalkan di kebun Rusli (ayah korban), dalam keadaan mabuk. Alasan dua temannya pergi beli obat. Ia memberikan Rp 150rb, lalu kedua temannya tak kunjung tiba meski sudah ditunggu sampai sore," kata Antoni menceritakan.
Setelah hampir maghrib ditunggu tak kunjung tiba, MY yang sedari tadi berada di dekat kebun milik Rusli tiba-tiba keluar dan mendengar suara anak nangis. Rupanya suara itu suara ZS (7) anak dari Rusli sedang menangis.
"Kebetulan Rusli saat ini hendak shalat maghrib. Mendengar ada anak nangis, lalu dia menghampiri dan memeluk ZS sambil menanyakan kenapa kau nangis dek," ujar Antoni lagi.
Melihat ada orang tak dikenal sedang memeluk anaknya, ditambah saat ini merebak isu penculikan anak (penyabit), lalu Rusli menarik anaknya yang dipeluk MY. Entah MY sedang ilusi akibat pengaruh obat (pil tablet soma) yang dikonsumsinya dalam jumlah banyak dan pengaruh lem kambing, lalu MY bersikeras melawan tarikan orang tua korban. MY waktu itu beralasan dia suka sama dan sayang sama ZS.
"MY mengaku saat itu dia menyenangi ZS sambil berkata aku suka sama dia," kata Antoni menirukan kata-kata MY saat pemeriksaan.
Kata Antoni pula, memang kasus ini belum tergambarkan korelasi antara kejadian yang dilaporkan dengan barang bukti, seperti tidak ditemukan kendaraan terduga jika ingin menculik anak. Dua teman terduga yang diakuinya dari Kampung Baru dan Rintis itu memang sudah tidak ada sejak siang hingga sore saat MY ditinggalkan di daerah kuburan baru.
"Sepertinya waktu melakukan itu terduga tidak sadar karena mabuk. Namun, itu baru hipotesa atau dugaan sementara, kita masih perlu pendalaman atas kasus ini," ujarnya pula.
Dapat disampaikan pula, MY ditangkap dan diserahkan masyarakat Tanjung Mayat ujung ke Polres Meranti, Kamis (18/9/2014) malam setelah diduga akan menculik ZS (7) anak dari Rusli. Saat ini MY masih mendekam di sel tahanan Polres Kepulauan Meranti untuk dimintai keterangannya terhadap kasus yang dilaporkan warga itu.(zal)