PEKANBARU, GORIAU.COM - Aksi arogan ditunjukkan oleh oknum bintara polisi AK terhadap tukang cuci di cucian motor Karya Bersama, Pekanbaru, Riau. Pelaku memukul dada korban hingga dua kali hingga korban sesak nafas. Aksi pemukulan terjadi karena korban, RN, tidak mau mencuci motor pelaku karena cucian motor tersebut sudah tutup, Sabtu (27/12/2015) sore.

Informasi yang dirangkum di lokasi Ahad (28/12/2014) siang, RN, yang bekerja sebagai tukang cuci motor di Karya Bersama, ini dipukul karena pelaku kesal motor miliknya tidak dicuci. Saat diwawancarai, korban mengaku dipukul pelaku sebanyak dua kali dibagian dada.

Kronologis kejadian, saat itu kondisi pencuciannya sudah tutup. Mesin pencucian pun juga tidak hidup, ''Waktu itu, pelaku (AK) datang mengendarai sepeda motornya. Dia minta motornya dicuci. Karena mesin pencucian sudah mati, saya bilang nggak bisa,'' ujar RN.

Karena memaksa, RN pun melaporkannya kepada Kepala Pencucian, ''Kepala Pencucian Ridwan mengatakan tidak bisa, kalau mau sudah magrib saja,'' ujar korban.

Karena kepala pencucian mengatakan tidak bisa, RN pun menyampaikannya kepada pelaku kalau tempat pencuciannya sudah tutup, ''Saat itulah pelaku memukul saya. Dia (pelaku) kesal motornya tidak dicuci,'' tutur Raka.

Setelah memukulnya, pelaku pergi dan korbanpun melaporkannya ke pemilik pencucian, "Kata pemilik, laporkan saja kepada polisi. Saat dipukul nafas saya sesak sekali bang,'' ujar korban menirukan pemilik.

Sementara Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Hariwiyawan Harun Sik Mik, saat dikonfirmasi membenarkan tentang adanya laporan kasus penganiayaan dengan pemukulan dengan pelapor bernama RN.

Dalam laporannya, RN dipukul seseorang yang diketahui oknum polisi, ''Kejadian Sabtu sore (27/12/2014). Korban mengaku dipukul dua kali oleh pelaku dan kasusnya dalam penyidikan. Pelaku oknum polisi yang masih berdinas di Polres Indragiri Hulu (Inhu),'' terangnya. (adt)