PEKANBARU, GORIAU.COM - Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) Riau mengendus adanya dugaan penimbunan gas elpiji 12 kilogram. Para agen nakal ini nekat untuk meraup keuntungan dengan jalan tidak sehat.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik (Kesbangpol) Riau, Nizhamul kepada GoRiau.com, mengatakan, indikasi penimbunan ini menjadi pembahasan dengan sejumlah stakeholder terkait.

"Kominda sudah mengindikasi penimbunan elpiji di sejumlah daerah di Riau. Ini dilakukan oleh agen-agen nakal," ungkap Nizhamul.

Para agen sengaja menimbun untuk menimbulkan terjadinya kelangkaan gas. Pada akhirnya, gas tersebut menjadi mahal. "Sementara informasi yang kita terima dari Pertamina, stok yang ada mencukupi," tandasnya.

Ketika disinggung di daerah mana saja yang rentan terjadinya penimbunan gas elpiji itu? Nizhamul menyebutkan, di daerah Bengkalis, Kepulauan Meranti dan Kota Dumai. Namun, tidak tertutup kemungkinan daerah lain juga terindikasi.

Kominda Riau sudah berkoordinasi dengan Disperindag, kepolisian untuk memantau peredaran gas elpiji. "Harus ada tindakan nyata untuk mengantisipasi ini," lanjut Nizhamul.

Seperti diketahui, harga gas Elpiji 12 Kilogram di Riau mengalami kenaikan yang drastis. Bahkan di Kabupaten Kepulauan Meranti, harganya per tabung mencapai Rp138 ribu.***