PEKANBARU, GORIAU.COM - Kota Pekanbaru lagi-lagi diresahkan oleh aksi jambret dengan disertai kekerasan. Buktinya, dalam dua hari, terdapat dua kasus penjambretan. Satu korban bahkan pingsan dan luka berat karena terhempas jatuh usai jadi sasaran pelaku. Sedangkan korban lainnya mengalami luka lantaran disambar senjata tajam.

Informasi yang dihimpun di Kepolisian Daerah (Polda) Riau, Sabtu (25/4/2015), kasus penjambretan pertama dialami Fitri (36). Saat kejadian, korban barusaja keluar dari areal parkir RS Santa Maria, jalan Ahmad Yani Pekanbaru. "Tiba-tiba pelaku di pepet oleh dua orang dengan menggunakan sepeda motor jenis bebek," kata Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo.

Usai itu, para pelaku langsung menyambar tas korban yang tengah disandangnya dengan menggunakan senjata tajam. Akibatnya, korban mengalami luka, serta harus kehilangan harta benda berupa uang tunai sekitar Rp6 juta, handphone, buku tabungan dan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

"Kasus ini tengah ditangani jajaran Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru. Korban sudah membuat laporan resmi, Kamis (23/4/2015 kemarin. Dan anggota masih melakukan penyelidikan, sesuai keterangan ciri-ciri para pelaku," kata AKBP Guntur, Sabtu (25/4/2015).

Berselang satu hari, tepatnya Jumat (24/4/2015) kemarin, kasus penjambretan dengan disertai kekerasan terjadi dengan akibat yang lebih fatal. Kali ini korbannya adalah Elti (33). Saat itu dirinya tengah berkendara melewati jalan Angkasa untuk pulang kerumahnya.

Tiba-tiba datang pelaku dari arah belakang dan langsung memepet korban. Sempat terjadi aksi tarik menarik tas yang sedang disandang Elti. Tak pelak, korban pun akhirnya terpental jatuh hingga menyebabkan dirinya pingsan.

"Korban mengalami luka berat dengan kondisi bibir pecah, tulang pipi retak, lalu ada jari kaki dan tangan yang patah dan dibawa ke RS Santa Maria untuk perawatan. Sementara harta benda korban berupa ATM, KTP dan uang tunai sekitar Rp200 ribu dibawa kabur pelaku," jelas Guntur.

Atas kasus ini, Guntur menghimbau kepada masyarakat, agar tidak melakukan tindakan yang dapat memancing aksi kriminalitas, seperti menggantungkan tas pada kendaraan ataupun bahu, dan hindari menggunakan perhiasan yang mencolok.

"Karena kejahatan dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Maka hindari upaya yang bisa memicu diri kita jadi sasaran pelaku kejahatan. Hindari pula berkendara sendiri saat malam hari, dan hindari jalan yang sepi dan gelap," tukasnya kepada GoRiau.com. (had)